Peran Guru dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
Tanpa
kita sadari arus globalisasi saat ini kian meluas, perkembangan teknologi semakin
canggih, dan sekarang di dunia ini kita telah memasuki era revolusi industri
4.0. Dimana di era ini semua menggunakan pola digital economy, artificial
inteligen, robotic, big data, dan sebagainnya yang sedikit banyak telah memangkas
tenaga-tenaga manusia dan menggantinya dengan mesin atau teknologi yang lebih
canggih.
Guru
memiliki peranan penting dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik
di sekolah atau biasanya menjadi orang tua kedua di sekolah, namun tidak bisa
sepenuhnya peranan tersebut dapat digantikan oleh teknologi. Karena seorang
guru memiliki sentuhan yang khas kepada peserta didiknya yang tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang ataupun digantikan dengan teknologi. Namun guru
tidak boleh terlena dengan kondisi sekarang, guru harus menghadapi perkembangan
zaman yang terus berkembang dengan selalu meng-upgrade diri sehingga guru mampu
mengahasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Di
era revolusi industri 4.0 perkembangan teknologi dan informasi sangat
mempengaruhi aktivitas sekolah menjadi pasif. Setiap orang atau peserta didik
dapat mengakses dengan mudah berbagai inforrmasi dan pengetuhuan. Dalam dunia
pendidikan sekarang mengalami disrupsi yang sangat hebat. Dengan demikian peran
guru yang semula menjadi penyedia ilmu pengetahuan harus bergeser. Di masa
mendatang, peran dan kehadiran guru di kelas ditantang harus kreatif dan
inovatif.
Banyak
sekolah yang dipandang kurang bergerak cepat atau bahasa gaulnya “ketinggalan
zaman” karena mereka jarang meng-update informasi-informasi dan membiarkannya
“basi”. Biasannya kondisis ini dipicu karena keterbatasan kempampuan dalam
menggunakan teknologi, penyampaian informasi yang lambat, dan sarana prasarana
yang kurang memadai. Dengan situasi ini dapat memperburuk kompetensi guru dalam
memahami dan menerjemahkan kurikulum pembelajaran selama di kelas.
Fenomena
kekinian yang populer dengan sebutan “Kids Zaman Now” di era revolusi 4.0 ini
memicu para guru dalam menghadapi tantangan yang semakin rumit. Dimana biasanya
peserta didik hanya duduk di kelas dan mendengarkan guru ceramah, namun mereka
sekarang sudah tidak suka dengan pembelajaran yang seperti itu. Pembelajaran
yang monoton membuat peserta didik bosan dan malas atau tidak memiliki gairah
untuk belajar.
Seharusnya
pembelajaran di kelas sudah tidak lagi directive atau secara langsung,
melainkan guru harus berperan authoritative dalam memberikan pengajaran kepada
peserta didik. Itulah yang menjadi tantangan untuk para guru yang harus
memiliki kompetensi pada abad 21, yaitu karakter, keterampilan, dan literasi.
Di
era sekarang ini, seorang guru harus memiliki karakter yang bersifat akhlak dan
karakter kinerja yang baik yang dapat memberi keteladanan bagi peserta
didiknya. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki guru, di antaranya kritis,
kreatif, komutitatif, dan kolaboratif dalam pembelajaran dan untuk pemecahan
masalah, serta guru harus mendorong fleksibilitas belajar peserta didik di luar
kelas dengan bantuan platform pendidikan online atau memanfaatkan media sosial
yang ada. Literasi pada abad 21 mengharuskan guru mengusai literasi dasar,
seperti literasi finansial, literasi digital, literasi sains, literasi
kewarganegaraan dan kebudayaan. Dengan kemampuan literasi dasar ini guru mampu
menciptakan model pembelajaran yang tidak monoton dan bisa membuat peserta
didik menjadi semangat belajar.
Oleh
karena itu, di era revolusi industri 4.0 ini dengan teknologi yang semakin
canggih, guru mampu menunjukkan kompetensi yang berkualitas dalam mendidik,
mengajar, dan membimbing peserta didiknya. (Ishardina Kholifatul H)