Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syarat Evaluasi dalam Pembelajaran

Secara umum evaluasi pembelajaran sangat berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pentingnya evaluasi pembelajaran dapat dilihat dari berbagai indikator misalnya tujuan dan fungsi evaluasi itu sendiri ataupun dapat dilihat dari sistem pembelajarannya bahwa evaluasi tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. 
Evaluasi Pembelajaran


Suharsimi Arikunto (2008) mengumkapkan bahwa evaluasi bisa dilakukan dengan baik apabila memenuhi lima persyaratan berikut :
1.Validitas
Validitas berarti berkaitan dengan alat ukur yang dipakai, alat ukur tersebut dikatakan valid, jika alat ukur tersebut digunakan dengan tepat untuk mengukur suatu yang hendak diukur. Dengan arti lain validitas berarti “ketepatan” dalam penggunaan alat ukur.


Tes merupakan salah satu alat ukur yang digunakan dalam pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar dengan menggunakan alat ukur yang tepat. Dengan penggunaan tes yang valid akan menghasilkan pula hasil belajar yang baik. Misalnya untuk mengukur tingkat partisipasi siswa mengikuti sholat dhuhur berjamaah bukan diukur dengan menggunakan nilai ulangan semester tetapi bisa dengan menngunakan kehadiran dan ketepatan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pendidik.


Karena nilai yang diperoleh siswa saat ulangan merupakan gambaran hasil prestasinya bukan menggambarkan hasil partisipasinya mengikuti kegiatan tersebut. Untuk mengetahui alat ukur itu valid bisa dilihat dari skor nilai siswa dan juga bisa digunakan dengan validitas isi yang dilakukan penilaian oleh orang yang ahli dibidang itu serta dapat menggunakan uji dengan bantuan SPSS.


2.Reabilitas 
Reabilitas artinya dapat dipercaya, sehingga tes dapat dikatakan dipercaya jika dapat memberikan hasil yang konsisten walaupun diujikan berualng kali. Artinya jika peserta didik diberikan tes yang sama dalam waktu yang berbeda, maka tetap mereka mendapatkan hasil yang sama.


3.Objektivitas
Objektivitas berarti tidak ada pengaruh urusan peribadi dalam pemberian nilai dari hasil belajarnya. Sebuah tes bisa di katakan objektif jika dalam proses pelaksanaan dan hasil tes tidak dipengaruhi oleh faktor subjektifitas.


4.Praktikabilitas
Dalam sebuah tes dikatakan praktikabilitas apabila tes tersebut dilakukan dengan praktis dan mudah dalam pengadministrasiannya. Dan tes yang praktis adalah tes yang mudah dilaksanakan dalam arti tidak menuntut peralatan yang susah diadakan dan memberi kebebasan kepada peserta didik untuk mengerjakan terlebih dahulu soal-soal yang dianggap mudah.


5.Ekonomis
Ekomomis dalam konteks ini bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tenaga yang banyak serta waktu yang dipergunakan lebih lama.