Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 1.0 sudah terjadi pada era 1750-1850 an, pada masa itu ditandai dengan terciptanya mesin uap pada abad ke 18. Kemudian revolusi industri 2.0 pada 1800an pada abad ke 19 munculnya pembangkit listrik dan motor pembakaran seperti pesawat telfon, mobil dll. sedangkan revolusi industri 3.0 mengubah pola relasi dan masyarakat kontenporer beralih ke era digital (realtime). Ketiga revolusi tersebut menunujukkan ilmu pengetahuan terus perkembang, dan tidak dipungkiri kita harus mengikuti perkembangan zaman saat ini.

 
Pada era revolusi Industri 4.0 ini akan ada pergantian sistem lama dengan sistem baru yang berbasis teknologi, era ini membawa pengaruh yang besar pada segala bidang, terutama bidang pendidikan. Apabila tenaga pendidik hanya menyampaikan materi pelajaran saja kepada peserta didik, maka peran tenaga pendidik dapat digantikan teknologi. 

Tenaga pendidik diharapkan mampu menguasai teknologi. Peningkatan profesional tenaga pendidik juga sangat penting untuk mewujud pendidikan yang berkualitas dan berkarakter agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan mengikuti perkembangan zaman guna untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik. Dalam pembelajaran peserta didik terlatih dan terasah semua kemampuaanya agar siap untuk menghadapi perkembangan zaman. Namun dalam pembentukan karakter peserta didik itu tidak dapat digantikan oleh teknologi, karna pembentukan karakter itu harus dilakukan oleh tenaga pendidik.

Sebagai tenaga pendidik yang profesional, para pendidik di tuntut untuk menguasai teknologi yang sedang berkembang dan mengusai cara pembentukan karakter peserta didik. Kedua nya harus saling beriringan supaya korelasi antara pendidik dan peserta didik dapat berjalan seirama.

Tenaga pendidik zaman sekarang harus lebih memotivasi siswa dan memberikan sugesti agar mampu bersaing di kancah pergaulan global, maka guru harus menyiapkan karakter siswa adaptif dengan perkembangan zaman dengan tidak melulu menjadikan kecerdasan intelektual sebagai patokan dan mengedepankan kreativitas sebagai pembiasaan agar mampu menghadapi persaingan global.


Tenaga pendidik menjadi fasilitator bagi peserta didik yang mampu menyampaikan secara efektif dan efesian. Tenaga pendidik harus mampu mengembangkan media pembelajaran secara efektif, seperti hal nya dapat dilakukan dengan media power point, maping maps, game, dan lain-lain, agar peserta didik tidak bosan dengan sistem pembelajaran yang monoton. Tenaga pendidik bisa mengembangkan pembelajaran dengan berbasis teknologi, dengan fitur-fitur yang menarik supaya peserta didik bersemangat. 

Selain dari keuntungan yang telah di paparkan di atas, terdapat juga sisi negatif dari revolusi industri 4.0 pada bidang pendidikan. Sisi negatif dari revolusi Industri 4.0 ini anak-anak di tuntut untuk menggunakan gadget pada umur yang sangat dini. Sedangkan gadget itu tidak hanya memberikan sisi positif saja, tetapi ada sisi negatif yang tanpa disadari dapat merusak cara berfikir anak  yang seharusnya masih sibuk dengan dunia bermainnya namun dengan adanya iklan-iklan yang tidak pantas yang muncul di layar gadget untuk anak dibawah umur. 

Mengapa demikian? Karna rata-rata iklan yang muncul bermuatan konten yang terlalu fulgar, seperti pornografi, foto bugil, dan lain-lain. Oleh karena itu, disini tidak hanya tenaga pendidik yang berperan aktif membentuk karakter peserta didik akan tetapi peran orang tua juga sangat di butuhkan dalam membentuk dan mengawasi perkembangan karakter anak. Baik dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Ibu sebagai madrasatul ula memiliki peran utama dalam membentuk karakter anak.

So, kita sebagai Agen of Change harus memberikan peran aktif dalam mengawal jalannya proses pendidikan yang ada di Indonesia sepanjang era revolusi Industri 4.0 ini.
Because
شُبَّنُ اليَوم رِجَالُ الغَدَ
Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan

Oleh Firdha Ardhila Mahasiswa PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya