Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAGAIMANA METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DAPAT MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIKA MI/SD UNTUK MAHASISWA PGMI?

Berbagai permasalahan di sekitar mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) adalah rendahnya pemahaman matematika pada mahasiswa. Matematika merupakan mata kuliah yang sukar untuk dipelajari menurut mahasiswa PGMI. Masih banyak mahasiswa yang berkeluh kesah sulitnya memahami teori matematika, memecahkan dan mencari penyelesaian dari permasalahan matematika. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16/2007 tentang kompetensi dan kualifikasi Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam penyiapan calon guru kelas, menarget bagi seluruh calon Guru Kelas agar menguasai penguatan materi ajar, seperti pembelajaran matematika.



Matematika secara umum merupakan pelajaran yang utama dan materi dasar yang sudah biasa diajarkan di sekolah. Matematika yang disulitkan oleh semua kalangan adalah menggunakan rumus pada suatu permasalahan. Sebagai calon pendidik, mahasiswa PGMI diharuskan dapat memahami teori dengan baik. Agar pada kenyataan lingkungan nyata, mahasiswa PGMI dapat meningkatkan profesionalitas seorang guru, serta memiliki bekal teori matematika.

Dalam pelajaran di PGMI, mahasiswa juga harus bisa mengantisipasi terjadinya miss concept pada pelajaran matematika. Saat pembelajaran kuliah berlangsung, kebanyakan mahasiswa mengalami kegiatan pasif. Mahasiswa cenderung tidak ingin bertanya atau tidak aktif di kelas. Padahal, matematika sangat luas dan penting. Dalam pembelajaran matematika diperlukannya keaktifan mahasiswa belajar. Tetapi, realitanya mahasiswa lebih suka belajar dengan teman terbaiknya. Karena lebih puas bertanya dan tidak malu kepada temannya sendiri daripada melakukannya di depan kelas.

Adapun selain permasalahan terkait rendahnya pemahaman, mahasiswa PGMI adalah pelajaran matematika. Pelajaran matematika sebagian mahasiswa menyukai dan tidak menyukai. Menurut Ruseffendi matematika adalah pelajaran yang tidak pasti jadi untuk siswa matematika pelajaran yang tidak disukai, padahal matematika berguna dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Zulkardi menyatakan bahwa di negara Indonesia, siswa masih rendah pengetahuan akan matematika dan minat terhadap matematika masih rendah.

Sebagai penerus guru kelas SD/MI, diwajibkan dapat mengajarkan matematika dengan baik. Jadi, sangat bermanfaat apabila mahasiswa menyukai dan memahami teori pelajaran matematika dengan khusyu. Juga dapat mengajarkan matematika apabila terjadinya kesalahpahaman teori di kelas atau sekolah. Maka, diperlukannya sebuah tindakan untuk dapat meningkatkan pemahaman matematika serta peminatan terhadap matematika kepada mahasiswa PGMI adalah adanya kerjasama antara dosen dengan mahasiswa.

Dosen tidak hanya sebagai fasilitator di dalam kelas, akan tetapi mahasiswa juga bisa menjadi fasilitator di dalam kelas untuk teman-temannya. Menurut penelitian bahwa belajar lebih nyaman dan lebih lama waktunya adalah belajar dengan teman. Dalam permasalahan tersebut, tindakan yang akan dilakukan adalah mengembangkan model pembelajaran yang mengkaitkan mahasiswa menjadi fasilitator atau sumber belajar untuk temannya. Tindakan ini supaya pembelajaran dapat tercapai tentang meningkatkan pemahaman teori matematika. Pembelajaran tersebut menggunakan metode tutor teman sebaya. Selain meningkatkan pemahaman, juga meningkatkan peminatan, semangat positif, dan dapat mengembangkan secara kritis belajar matematika.

Menurut Anderson bahwa pemahaman merupakan keahlian untuk menyerap sebuah makna dari hal yang akan dipelajari. Sedangkan Driver menyatakan bahwa sebuah pemahaman merupakan keahlian untuk menerangkan suatu perlakukan. Ruseffendi menyimpulkan bahwa pemahaman terdapat tiga bentuk seperti: perubahan, penjelasan, dan pembuatan data penilaian dari hasil tingkat pemahaman. Keahlian pemahaman matematika terdiri memahami teori, langkah-langkah, tujuan dan kreatifitas. Menurut Polya menyimpulkan 4 keahlian pemahaman seperti: pemahaman mengingat dan melaksanakan rumus hitung, melaksanakan rumus sesuai permasalahan di kehidupan nyata, bisa memberikan hasil akurat suatu rumus dan teori, dapat menerapkan rumus dengan yakin.
  1. Dengan metode tutor teman sebaya yang menggunakan teman sebagai sumber belajar selain dosen.
  2. Teman merupakan seseorang yang dapat membantu kesulitan seorang diri saat belajar di kelas.
  3. Teman yang dapat membimbing belajar adalah tutor. Syarat seorang tutor adalah yang memiliki keahlian memahami dan menguasai materi. Yang harus diperoleh sebagai tutor yakni:
  4. Mahasiswa dapat menerima sebagai tutor untuk membantu dalam belajar, tidak memiliki rasa sungkan untuk bertanya.
  5. Bisa menjelaskan teori dengan benar.
  6. Tidak sombong dan tidak menjatuhkan teman.
  7. Kreatif dalam membantu belajar.

Metode tutor teman menjadikan mahasiswa belajar secara menyeluruh, dosen hanya menilai perkembangan proses belajar mahasiswa. Saat pembelajaran dimulai dosen terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari, selanjutnya mahasiswa melakukan yang bertugas sebagai tutor untuk teman-temannya. Penerapan tutor dapat menjadikan kelas menjadi terarah dan mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Mahasiswa alan merasa nyaman saat belajar dan lebih menjaga keharmonisan sebagai teman.

Dalam tindakan tutor ini menghasilkan nilai pemahaman secara signifikan sebelum diberikan tindakan tutor dan setelah menerapkan tutor. Didapatkan bahwa nilai pemahaman menggunakan metode tutor teman nilai yang diperoleh sangat tinggi dibandingkan tidak menggunakan metode tutor teman. Dari hasil tersebut bahwa pembelajaran metode tutor untuk keahlian pemahaman matematis sangat berpengaruh dan menghasilkan perubahan lebih baik. Selain menggunakan uji praktik penerapan, beberapa jawaban respon mahasiswa sangat menyukai model pembelajaran tutor. Mahasiswa merasa perkembangan komunikasi untuk aktif bertanya tidak lagi menyulitkan, justru semakin ingin bertanya lebih kritis lagi. Mahasiswa lebih sangat akrab dengan teman-teman lain, selain untuk memperoleh ilmu juga memperoleh keharmonisan dalam hubungan pertemanan.

Dari pernyataan mahasiswa yang memiliki keahlian yang heterogen, rendah, sedang dan tinggi memperoleh tanggapan respon yang banyak bernilai positif. Mahasiswa mengharapkan tingkat nilai pemahaman mereka menjadi lebih baik serta nilai keaktifan mereka menjadi lebih berkembang. Berdasarkan dari hasil pengamatan tentang perbedaan perlakuan mahasiswa keahlian pemahaman secara matematis menggunakan tutor teman atau tidak dapat disimpulkan yaitu:
1. Meningkatnya keahlian pemahaman matematis mahasiswa lebih meningkat daripada sebelumnya.
2. Setelah mempraktikkan pembelajaran menggunakan tutor, terdapat banyak tanggapan mahasiswa bernilai positif. 
3. Dalam pembelajaran yang memiliki permasalahan yang dikaji, dapat menggunakan metode tutor untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode tutot dapat digunakan dalam pelajaran apapun, dilaksanakan dimanapun, asal melihat waktu yang akan digunakan cukup untuk menerapkan metode tutor teman.
4. Metode tutor berkelompok dapat menjalin hubungan pertemanan yang harmonis dan erat, tidak memiliki sifat sombong dan iri hati.
Secara garis besar seorang mahasiswa dilatih di dalam kelas untuk dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki rasa berbagi sebagai calon guru kelas, memiliki rasa tanggungjawab untuk menimba ilmu kepada muridnya, memecahkan masalah yang dimiliki sendiri atau orang lain, memiliki sifat kedewasaan untuk mengembangkan jati diri. Calon guru PGMI memiliki tugas besar untuk mempunyai banyak pengalaman di masa bangku kuliahnya. Menerapkan teori yang sudah dipelajari ke dalam permasalahan di kelas. Mahasiswa PGMI dititikberatkan untuk dapat mempelajari pelajaran umum tanpa memiliki rasa ketakutan. Belajar dapat dilakukan dari sumber manapun seperti guru, buku, internet maupun teman. Hubungan kerjasama dapat membantu satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

By: Weni Marina