Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Sejarah Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UINSA Surabaya

Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) merupakan Progam Studi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel  Surabaya. Sebelum berubahnya nama Kampus UIN Sunan Ampel yang asalnya IAIN Sunan Ampel, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) sudah pernah berdiri pada tahun 2000 akan tetapi eksistensinya masih kurang peminat, sehingga progam studi ini berhenti dan mulai kembali menerima mahasiswa baru tahun akademik 2005/2006. Seiring berjalannya waktu regulasi baru tentang pashing out progam D II (Diploma II) harus menjadi S1 atau Strata satu dan melalui pengurusan ijin dibawah Dirjen Pendidikan PGMI Jakarta. Maka diuruslah surat ijin penyelenggaraan progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) pada tanggal 10 Juli 2007. Atas ijin tersebut Dirjen Pendidikan PGMI menggeluarkan Nomor Dj.I/257/2007 tentang ijin penyelenggaraan program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Sejarah Prodi PGMI UINSA Surabaya

Pada saat itulah program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sunan Ampel menjadi progam studi terbaru pada jenjang S1 (Strata Satu) di bawah fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Setelah dua tahun kemudian, diperpanjanglah surat ijin penyelenggaraan Program Studi ke  Dirjen Pendidikan Islam dan dikeluarkanlah surat Nomor DJ.I/485/2009 tentang ijin penyelenggaraan progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Kementrian Agama Islam yang asli namanya Departemen Agama Islam tak terlepas dari suksesnya berdiri progam Studi ini sehingga IAIN Sunan Ampel yang berganti Nama menjadi UIN Sunan Ampel mengimplementasikan dengan sebutan nama LAPIS-PGMI (learning Assistance Program For Islamic Schools- Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) yang mempunyai kantor di gedung Laboratorium Fakultas Tarbiyah. Program ini berjalan selama 7 tahun membentuk kemintraan dalam konsorsium.

Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) pada tahun Akademik 2018/2019 bapak Dr. Sihabudin M.Pd M.Pd.I yang sebelumnya di ketua i oleh ibu Dr. Jauharoti Alfin, S.Pd, M.Si telah mengharumkan nama baik PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya. Mahasiswanya sangat banyak dan aktif dalam keilmuan dan pengalaman karena diberikan mata pelajaran berupa teoritis dan praktikum secara langsung.

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dibentuk agar meningkatkan kualitas calon Guru pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah dengan baik. Fakultas Tarbiyah sangat mendukung dan berpeduli atas berdirinya program ini sehingga ingin mewujudkan guru yang memiliki kepribadian, kompetensi pedagogik, profesional, dan ilmu sosial tinggi. Kompetensi ini diharapkan bisa menjawab dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap dunia pendidikan serta mengguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulum yang di buat oleh program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) ini adalah kurikulum terbaru K13 yang langsung ditempuh oleh semua Mahasiswa PGMI dengan tujuan untuk mempersiapkan manusia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara indonesia yang beriman, kreatif, produktif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Banyak upaya yang dilakukan program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) untuk mewujudkan mahasiswa yang aktif, inovatif dengan mendesain kurikulum yang bagus. Akan tetapi kebijakan pendidikan yang menjadi landasan epistemologi keilmuan. Oleh karena itu, desain kurikulum wajib berangkat dari Visi dan Misi Perguruan Tinggi, pengembangan fakultas/prodi/jurusan, aspek pengembangan sikap, aspek potensi mahasiswa, aspek pengembangan potensi dasar, aspek tagian belajar, aspek kebutuhan dan lapangan kerja harus dilihat dan diperhatikan betul. Apabila kita mengaca pada realitas kondisi kurikulum pendidikan kita, maka mengidikasikan banyak kelemahan pada pemenuhan kebetuhan stakeholder sebagai aspel utama

Melihat dari aspek kepemimpinan perlu dikritisi dan difahami betul komponen yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, dalam artian menggali secara terus menerus melalui pertanyaan-pertanyaan yang mendasar terkait kurikulum. Dan mencari jalan keluarnya mengenahi hal-hal yang terkandung dalam masing-masing komponen. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) setidaknya mempunyai sasaran dan target, sebagai berikut:
  1. Memberikan kompetensi keguruan pada guru MI. Yang dimaksud dengan kompetensi ini adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan kompetensi profesional.
  2. Mewujudkan kinerja dalam pembelajaran guru secara optimal melalui PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan menyenangkan) agar memberikan semangat dalam proses pembelajarn dapa peserta didik.
  3. Menguasai terhadap materi (content) kurikulumSD/MI dengan baik untuk menguasai kurikulum seperti komponen istitusi, jurusan dan fakultas.
  4. Menyiapkan calon guru MI yang profesional dengan kemampuan teoritis-ilmiyah dan kemampuan aplikatif melalui progam magang, PPL 1, PPL 2, KKN dan progam lainya.
  5. Memenuhi kekurangan guru MI/SD secara maksimal, kekurangan terjadi sebagai akibat pertambahan angka usia sekolahan, maupun disebabkan faktor lainya seperti penyebaran masyarakat, bertambahnya jumlah penduduk, pendidikan, meninggal, dan lain sebaginya sehingga membutuhkan guru yang memiliki kualitas bagus.
  6. Memperkuat kebijakan pemerintah agar memperkuat pelayanan dan mutu pendidikan bagi mahasiswa dan peserta didik dengan bekal ilmu yang baik.

Kepala program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) mendukung sepenuhnya kepada Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) PGMI dalam seluruh kegiatan mahasiswa yang mendukung prodi. Dan diharapkan dengan adanya HMP PGMI ini semakin berkembang dan dapat mengantarkan pendidikan menjadi lebih baik khusunya di MI/ SD sesuai yang diharapkan.

By : Ahmad Rifki Azzarkasi