Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAGAIMANA PENGARUH RENCANA PEMBELAJARAN TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS

Coba anda bayangkan apa yang akan terjadi apabila seorang guru berdiri di depan kelas untuk mengajar dengan tanpa membuat perencanaan terlebih dahulu. Bandingkan dengan seorang guru yang mengajar dengan merencanakan terlebih dahulu apa yang akan diajarkannya apalagi kalau ditata secara sistematis sehingga ketika guru tersebut berdiri di depan kelas, ia telah memiliki keputusan yang disebut dengan keputusan instruksional, karena rencananya sudah dituangkan dalam rencana tertulis. Perencanaan yang disusun oleh guru tersebut arahnya sudah jelas tentang apa yang harus dicapai oleh anak setelah ia belajar, apa yang harus diberikan supaya anak berhasil dalam belajar dan bagaimana caranya agar anak berhasil dalam belajar, alat-alat yang dibutuhkan apa saja dan guru telah menetapkan alat untuk mengukur hasil belajar anak.

 PENGARUH RENCANA PEMBELAJARAN

Dengan membandingkan kedua guru tersebut menurut anda apakah membuat perencanaan pembelajaran itu penting untuk seorang guru? Mengapa perencanaan pembelajaran penting terutama untuk pembelajaran di taman kanak-kanak, padahal di TK nampaknya anak hanya bermain. Untuk menjawab pertanyaan tersebut coba anda cermati penjelasan ini. Perencanaan penting untuk pembelajaran di taman kanak-kanak, karena memungkinkan anak diberi kesempatan terbaik untuk memperoleh kemajuan dalam perkembangan dan belajar. Guru dapat memahami peranannya dan tugas-tugas yang harus dicapai anak untuk berkembang dan belajar. Guru menyediakan sumber-sumber belajar untuk mendukung proses belajar. Untuk memahami lebih jelas tentang apa itu perencanaan pembelajaran, anda harus memahami pula apa yang dimaksud dengan perencanaan. Perencanaan merupakan langkah awal dalam melaksanakan suatu kegiatan yang harus dikerjakan dan untuk mencapai suatu tujuan. Perencanaan pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk memproyeksikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh guru dan anak agar tujuan dapat tercapai.

Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya. Dalam merencanakan pembelajaran tujuan harus jelas, karena dengan tujuan yang jelas guru dapat memproyeksikan hasil belajar yang harus dicapai anak setelah ia belajar. Menurut Robert Mager (1996): “jika kita tidak memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan apa yang harus dicapai oleh anak, maka kita tidak akan dapat membuat perencanaan yang baik untuknya”. 
Untuk taman kanak-kanak, tujuan pembelajaran khusus ini disebutnya kemampuan. Karena kemampuan atau tujuan khusus ini dirumuskan oleh guru, maka anda harus memahami bagaimana cara merumuskan kemampuan atau tujuan pembelajaran khusus. Rumusan tujuan khusus harus menggunakan kata kerja yang operasional, dapat diukur dan harus dapat diamati.

Sebagai guru TK selain di tuntut untuk mampu merumuskan tujuan anda juga perlu memahami Garis Besar Program Kegiatan Belajar TK, sebab dalam GBPKB TK, memuat tema maupun sub-tema yang juga dapat dijadikan acuan dalam merumuskan kemampuan apa yang harus dicapai anak setelah belajar tema dan sub-tema tersebut.

Isi (materi pembelajaran)
Materi atau bahan yang akan diajarkan harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pembelajaran di TK tidak menyajikan bidang studi anak tetapi materi disajikan ke dalam tema-tema belajar. Melalui tema akan memudahkan anak membangun konsep tentang benda atau peristiwa yang ada dilingkungan anak. Penyajian materi di taman kanak-kanak berpusat pada tema tetapi disajikan secara terpadu dengan mengintegrasikan seluruh aspek perkembangan anak mencakup perkembangan kognitif, bahasa, sosial-emosional, fisik, dan motorik. Tema-tema tersebut telah disajikan dalam GBPKB TK, tetapi guru boleh saja memilih tema yang sesuai dengan kebutuhan, peristiwa yang terjadi di lingkungan anak atau hal-hal yang menarik minat anak.

Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar yang dirancang oleh guru harus relevan dengan tujuan atau kemampuan yang harus dicapai anak setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Rancangan kegiatan belajar untuk anak taman kanak-kanak harus sesuai dengan karakteristik kebutuhan anak, karakteristik belajar anak dan karakteristik perkembangan anak.

Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajar, merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Media dan sumber belajar yang dipilih harus sesuai dengan kegiatan dan dapat memberikan pengalaman yang cocok bagi anak. Guru juga harus memutuskan bagaimana media dan sumber belajar tersebut disediakan dan bagaimana kegiatan di organisasikan. Apakah anak dapat menggunakan media dan sumber belajar tersebut secara individual, kelompok atau klasikal. Apakah sumber belajar tersebut berupa objek-objek langsung atau benda-benda pengganti. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah sejauh mana sumber-sumber belajar dapatmemberi dukungan terhadap proses belajar anak. Pemilihan media dan sumber belajar harus tetap mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar anak.

Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses memilih, mengumpulkan dan menafsirkan informasi untuk membuat keputusan. Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan atau kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Secara lebih luas tujuan mengevaluasi anak usia dini adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran individual dan kelompok, dan untuk berkomunikasi dengan orang tua.
2. Mengidentifikasi anak yang memerlukan bantuan atau layanan khusus.
3. Mengevaluasi apakah program pendidikan anak usia dini sudah tercapai atau belum pelaksanaan evaluasi di TK memiliki kaitan erat dengan belajar dan mengajar. Evaluasi tidak semata-mata difokuskan pada hasil belajar anak, tetapi yang turut dievaluasi adalah aspek-aspek perkembangan anak. Karena itu sangat penting bagi guru untuk mengetahui dan memahami jenis evaluasi yang tepat bagi anak.

Setelah anda mencermati uraian komponen-komponen perencanaan pembelajaran maka anda sebagai guru harus mampu membuat perencanaan pembelajaran yang sistematis sehingga antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya menunjukkan keterkaitan yang bermakna.
By : Dimas Firmansyah