Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Permasalaha dan Solusi Tentang Bahasa Anak Usia Dini?


Bagaimana Permasalaha dan Solusi Tentang Bahasa Anak Usia Dini?


A. Permasalahan pada anak usia dini adalah sesuatu hal yang akan mengganggu kehidupan anak, yang timbul karena ketidaksesuaian pada perkembangannya. Penyebab permasalahan ini di picu dari dua factor yaitu :
1. Masalah Penglihatan
Merupakan keterampilan untuk mampu melihat persamaan dan perbedaan bentuk benda. Warna sebagai dasar untuk mpengembangan kognitif. Masalah penglihatan yang bisa terjadi pada anak usia dini adalah sulitnya mengelompokkan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukurannya.
Selain itu, mereka juga sulit mengamati benda secara jelas. Permasalahan yang ditimbulkan dari gangguan penglihatan juga bisa menyebabkan gangguan ingatan.gangguan ungatan tersebut antara lain :
• Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya
• Tidak mampu menguraikan benda dari beberapa aspek bentuk, warna, fungsi dan lain-lain )
• Tidak mampu mencari bagian yang gilang dari suatu bentuk
• Tidak mampu mengurutkakn kembali satu seri gambar yang diacak
• Tidak mampu melihat apa yang ditulis pleh guru dipapan tulis

2. Masalah Pendengaran
Merupakan keterampilan untuk mampu mendengar perbedaan dan persamaan suara. Gangguan suara pada anak usia dini bukan berarti anak-anak mengalami tuli tetapi, anak tidak mampu menyebutkan suara yang ada disekelilingnya. Seperti suara alam, bisikkan arah suara dan lain – lain. Anak menjadi tidak peka terhadap suara yang ada disekitarnya. Kemudian tidak mampu menirukan berbagai suara tertentu, tidak mampu menyanyikan lagu sederhana, tidak mampu menceritakan kembali sebuah kejadian, tidak mampu mengulangi kembali urutan cerita, dan tidak mampu mendengarkan persamaan-persamaan dalam kata-kata yang bersajak, dan lain-lain.
Sebagian besar orangtua menganggap permasalahan pendengaran anak merupakan hal sepele, sehingga yang awalnya hanya ganguan kecil menjadai gangguan yang sulit disembuhkan. Hal tersebut bisa diminimalisir jika orangtua sedini mungkin sering melatih anak mendengarkan berbagai suara baik mendengarkan kaset lagu ataupun orang tuanya sendiri yang bernyanyi saat bermain pada anaknya, orang tua harus memberikan stimulasi-stmulasi sejak dini misalnya seperti, sering mengajak bicara anak sehingga terjadi kontak mata pada anak, sering menmanggil namanya untuk melatih kepekaan pendengarannya.

3. Gangguan Berbahasa
Berbahasa merupakan keterampilan dalam mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal keterampilan yang diutamakan adalah mendengar dan berbicara. Masalah berbahasa yang dialami anak usia dini berawal dari ketidakmampuan mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang sekelilingnya. Anak yang bermasalah dalam perkembangan bahasanya pada umumnya anak tersebut mengalami beberapa gangguan, misalnya :

4. Speech delay
Keterlambatan bicara adalah salah satu gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak.deteksi dini gangguan bicara dan bahasa ini harus dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan anak ini mulai dari orang tua, keluarga, dan dokter. Pada anak normal tanpa gangguan bicara dan bahasa juga perlu stimulasi kemampuan bicara dan bahsa sejak lahir, bahkan bisa juga dilakukan stimulasi sejak dalam kandungan. Dengan stimulasi dini diharapkan kemampuan anak dalam berbahsa, khususnya berbicara akan berjalan optimal. Speech delay bisa disebabkan karena pemberian makan dengan tekstur yang tidak sesuai. Penanganan keterlambatan berbicara dilakukan dengan pendekatan medis sesuai dengan penyebab kelainan tersebut. Biasanya anak yang mengalami speech delay ia juga bermasalah pada gangguan pendengarannya.

5. Gagap (stuttering)
Anak yang menderita gagap tidak dapat berkomunikasi secara wajar. Wajar disini mengandung pengertian normal, jelas dan tidak tersendat-sendat. Gejala yang sering diperhatikan dengan gagap adalah sering mengulang atau memperpanjang suara suku kata atau kata-kata dan sering terjadi keraguan dan penghentian bicara sehungga mengganggu arus irama bicara. Penyebab gagap biasanya terjadi karena anak sering dibentak, dimarahi dan sering membiasakan anak menjawab pertayaan dengan potongan-potongan kata.

6. Cadel
Anak yang menderita cadel tidak dapat menyebut huruf tertentu dengan jelas misalnya “R” “L “S” dan lain-lain. Penyebab cadel biasanya terjadi karena orang disekitarnya telah membiasakan berbicara yang tidak sesuai dengan kata sebenarnya, contoh : sayang jadi “tayang” atau makan jadi mamam.

7. Kidal
Kidal seringkali dikategorikan sebagai ketidakmampuan anak dalam menggunakan tangan kanan.tetapi kidal juga muncul karena kebiasaan anak dalam menggunakan tangan kirinya. Beberapa factor penyebab kidal pada anak diantaranya karena hemisphere kanan dalam otak lebih unggul daripada kiri bisa juga disebabkan karena pembiasaan yang salah, Namun bisa saja tidak terjadi apabila sejak dini kita arahkan. Pada umumnya anak yang mengalami kidal akan memiliki suatu kelebihan yang tak dimiliki oleh anak lainnya.

B. Cara Mengidentifikasi Masalah Anak
Mengidentifikasi permasalahan anak diartikan sebagai upaya menemukan gejala-gejala yang tampak pada penampilan dan perilaku anak dalam memperkirakan penyebab masalah hingga bentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Berbagai cara dapat dilakukan orang tua dan guru untuk mengetahui apakah anak mengalami permasalahan atau tidak. Cara-cara tersebut secara umum dibagi dua, yakni melalui tes dan non tes.

1. Tes
Tes merupakan salah satu alat bantu yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak yang bersifat standar/ baku. Bentuk tes ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau tugas –tugas yang harus dijawab atau dikerjakan anak serta dibatasi oleh waktu. Di antara beragam jenis tes yang banyak dipergunakan, di antaranya adalah :
a. tes bakat
b. inteligensi
c. prestasi
d. diagnostik

2. Non-tes
Teknik non tes biasanya dipergunakan untuk mengidentifikasi permasalahan anak dengan cara mengamati penampilan serta perilaku anak dalam aktivitas kesehariannya sehingga cenderung lebih fleksibel bila dibandingkan dengan teknik tes. Di samping itu, dipergunakan pula kumpulan hasil karya dan pekerjaan anak selama periode waktu tertentu.Beberapa macam teknik non-tes yang populer, di antaranya adalah:
a. observasi
b. wawancara
c. Angket
d. Portofolio
e. catatan anekdot
f. daftar cek
g. skala penilaian
h. sosiometri
i. angket
j. Tugas kelompok

C. Langkah-langkah dan Tekhnik Penanganan Masalah
1. Langkah-langkah Penanganan Masalah
Penanganan masalah anak dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
a. Identifikasi kasus
yakni upaya untuk menandai subjek (anak) yang diperkirakan mengalami masalah.dengan mendeteksi permasalahan anak.
b. Identifikasi masalah
yakni upaya mengetahui inti permasalahan yang dihadapi anak.
c. Diagnosis
merupakan langkah untuk mengidentifikasi karakteristik serta faktor penyebab masalah yang dialami anak.
d. Prognosis
merupakan langkah untuk merumuskan alternatif upaya bantuan sesuai dengan karakteristik permasalahan yang dialami.menentukan jalan apa yang akan dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada anaknya.
e. Treatment
merupakan upaya pemberian bantuan itu sendiri.melakukan perawatan atau terapi sesuai masalah anak demi penyembuhannya.terapi bisa berbentuk medis ataupun non medis, bisanya permasalahan yang menggunakan treatment adalah permasalahan fisik dan psikis yang membutuhkan dokter dan psikiater atau psikolog.
f. Tindak lanjut
Dilakukan sebagai bentuk evaluasi terhadap upaya pemberian bantuan yang telah dilakukan serta kemungkinan penggunaan langkah-langkah berikutnya.

D. Teknik Penanganan Masalah
Pada hakikatnya, tidak ada satu pun teknik yang efektif untuk menangani permasalahan anak yang berbeda-beda. Penggunaan suatu teknik akan bergantung kepada karakteristik anak, jenis permasalahan,kemampuan serta keterampilan pemberi bantuan, serta faktor feasibilitasnya. Di antara berbagai teknik yang dapat dilakukan orang tua dan guru untuk membantu menangani permasalahan anak adalah sebagai berikut :
a. Latihan
Dengan latihan kita dapat mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana kemampuan anak,juga dapat mengetahui dimana kelemahan anak.Latihan diberikan kepada anak untuk melatih konsentrasi atau aspek kognitif anak.

b. Permainan
Permainan dan bermain merupakan kebutuhan bagi anak.melalui permainan anak dapat mengembangkan berbagai aspek.termasuk aspek social emosional yang dapat membantu pengembangan karakter anak usia dini.permainan merupakan sumber media untuk menstimulasi anak.

c. Saran dan nasihat
Dalam menangani masalah anak saran dan nasihat sangat diperlukan untuk mengarahkan anak dan menjelaskan nilai baik buruk kepada anak.ketika kita memberikan nasihat akan mudah diterima ketika anak masih berada pada usia dini.
d. Pengkondisian (conditioning)
Ketika kita akan mengatasi masalah yang sedang dihaadapi anak hendaknya kita harus melihat kondisi dan keadaan yang memungkinkan untuk melakukannya
e. Model dan peniruan (modeling and imitation)
Anak adalah peniru ulung, anak hanya melakukan apa yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan maka dari itu kita sebagai orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak.

f. Konseling
Merupakan proses yang terjadi antara anak dan seorang konselor yang membantu anak-anak untuk sembuh dan kembali rasa percaya dirinya.selama konseling,seorang anak didorong untuk dapat menyatakan perasaan mereka.

by: Rizki Indah Damaiyanti