Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perhatian dan Kasih Sayang Orang Tua Berpengaruh Untuk Masa Depan Anak

Perhatian dan Kasih Sayang Orang Tua Berpengaruh Untuk Masa Depan Anak


Perhatian terhadap anak sangatlah penting, terutama di zaman revolusi industri 4.0 saat ini, orang tua wajib memperhatikan kegiatan anak-anaknya, sejak anak bangun tidur hingga tidur lagi, bagaimana kegiatan anak di sekolah?, apakah anak mampu dalam mengikuti pelajaran di sekolah? Apakah ia merasa kesulitan dalam pelajaran atau ada hal yang mengganggunya untuk bersekolah atau di sekolah?.

Kemudian memperhatikan perkembangan anak, memperhatikan minat dan bakat anak juga tidak kalah penting, karena saat anak berminat dan berbakat dalam suatu bidang, namun tidak ada dukungan dari kedua orang tuanya, maka minat dan bakat tersebut tidak akan berkembang juga tersalurkan, dan saat anak tidak berminat dan berbakat dalam suatu hal, namun orang tua memaksa agar anak tersebut terjun kedalam bidang itu, maka terciptalah tekanan batin terhadap sang anak, banyak akibatnya jika terjadi hal seperti demikian.

Hal-hal yang mungkin akan terjadi adalah, ia akan tetap bersunggu-sungguh  dalam melaksanakan kegiatan dari hasil pilihan atau paksaan orang tuanya, mungkin saja ia tidak akan berhasil dalam bidang itu, karena ia tidak bersungguh-sungguh untuk menjalani dan mempelajari bidang itu, juga dia tidak ada rasa nyaman, bahkan malas mengerjakan bidang itu, atau mungkin dia merasa tertekan, bahkan kemungkinan terburuk adalah anak akan stres karena tekanan orang tua yang mengharuskannya menjalani dan mempelajari kegiatan yang tidak ia senangi, dan masih banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang lainnya.

 Orang tua tidak seharusnya memaksakan anak dalam melakukan sesuatu, orang tua pun tidak diperkenankan untuk mengatur cita-cita dan masa depan anak, karena setiap anak sesungguhnya memiliki keinginan dan cita-cita sendiri, membiarkan anak memilih masa depan sesuai dengan cita-citanya pun akan berdampak baik untuk anak itu, anak akan bersungguh-sungguh dalam meraih cita-citanya, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk untuk mengejar cita-citanya, dan yang pasti dengan kerelaan hati untuk melakukannya demi apa yang dia inginkan dan apa yang dia mau, mendukung dalam minat dan bakatnya mampu membuat anak dapat berkembang dan sukses dalam minat dan bakatnya, tentu saja merekapun akan bangga dengan kedua orang tuanya yang selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan apa saja yang ia inginkan, karena ia akan merasa dihargai keinginan dan keputusannya, dihargai keberadaannya, dan merasa sangat disayangi juga merasa bersemangat karena dukungan dari orang tuanya.

Disamping memperhatikan minat bakat anak, memperhatikan pergaulan anak juga tidak kalah pentingnya, karena di zaman sekarang ini pergaulan sangatlah memprihatinkan, jika anak tidak di pantau pergaulannya, maka bisa jadi anak akan salah dalam memilih pergaulan, dan bisa saja dia akan terjerumus ke pergaulan yang salah dan tidak sehat, berikan anak keleluasaan dalam bergaul namun tetap pantau dengan siapa dia berteman, berikan pengertian kepada anak manakah pergaulan yang baik dan manakah pergaulan yang kurang baik, jika anak di rasa mulai terjerumus ke pergaulan yang kurang baik, maka sebagai orang tua harus segera menegur dan memberi gambaran kedepannya jika dia tetap meneruskan pergaulan yang kurang baik itu, memberi gambaran kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Karena di era ini banyak sekali anak yang salah dalam bergaul dan mengakibatkan mereka lupa akan kewajibannya seperti sholat, sekolah, belajar, puasa ramadhan dan kewajiban-kewajiban yang lainnya, kurang baiknya mereka tidak memperdulikan dosa-dosa atas perbuatan yang mengkin salah dan dapat menjerumuskan mereka kedalam neraka. Tak sedikit anak-anak yang kurang perhatian pergaulan dari orang tuanya yang terjerumus kedalam pergaulan yang kurang baik dan mencoba atau bahkan mengkonsumsi barang-barang terlarang seperti narkoba, sabu-sabu, minum-minuman keras, bahkan ada juga yang menjadi pengedar, seperti halnya di sebuah desa di Surabaya telah terjadi penggerebekan dan tertangkap 4 orang pemuda dimana 2 diantaranya adalah perempuan, yang salah satunya masih berusia 19 tahun, mereka di tangkap dan di bawa ke kantor polisi karena melakukan pesta sabu-sabu pada saat di gerebek yang termuat didalam koran jawa pos sekitar tahun 2018 kemarin, tidak hanya di koran, di televisi pun juga memberitakan tentang kejadian itu, jika sudah terjadi seperti ini siapa yang patut disalahkan? Orang tua, lingkungan, dan mereka lah yang patut di salahkan, mengapa demikian? Orang tua salah karena tidak memperhatikan pergaulan sang anak, lingkungan salah karena mungkin di lingkungan sekitar mereka juga cukup tidak peduli dengan mereka, dan yang pasti kesalahan mereka yaitu melakukan hal-hal tersebut yang jelas-jelas salah.

Di zaman sekarang, era milenial, zaman digital, zamannya revolusi industri, pergaulan semakin tidak karuan, muda-mudi tidak malu untuk melakukan perzinaan, mereka dengan bangga melakukannya bahkan di tempat umum, mereka tidak segan berpegangan tangan, berpelukan, bahkan berciuman di tempat umum, walau tanpa ikatan pernikahan, ada sebuah daerah di provinsi jawa timur yang tepatnya di daerah terawas dan tretes yang banyak sekali muda-mudi menyewa villa untuk mereka menginap berdua dalam satu kamar, walaupun mereka bukan sepasang suami istri dan tidak ada ikatan pernikahan, dan tidak jarang yang kemudian sampai hamil, mereka tidak berpikir panjang, banyak sekali yang memilih jalan aborsi karena takut kepada orang tua, takut kepada tetangga, atau mungkin takut di keluarkan dari sekolah, mereka sama sekali tidak memikirkan dosa yang mereka dapatkan jika mereka melakukan aborsi janin hasil berzina, tidak hanya aborsi, jika masih hamil di usia muda maka mereka dapat menggugurkan dengan makanan atau minuman yang dapat menggugurkan janin, juga ada yang dibiarkan hingga bayinya keluar kemudian membuangnya, kejadian ini sudah banyak sekali terjadi, banyak sekali bayi yang dibuang kemudian ditemukan di sungai atau selokan dan bahkan dibuang di taman-taman atau tempat-tempat sepi lainnya.  
Selain itu kurangnya bekal tentang agama pun dapat menyebabkan anak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Berzina, mabuk-mabukan, narkoba, bahkan aborsi adalah hal yang dilarang oleh agama, namun karena kurangnya bekal tentang agamalah yang membuat mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Oleh karenanya bekal agama sangat diperlukan untuk anak-anak di era milenial ini, memberi bekal tentang agama sebaiknya dilakukan sejak anak masih berusia dini agar anak lebih mengerti dan mau memahami, juga saat anak di usia dini belum terlalu mengerti dunia luar dan masih mudah untuk di beri pengertian dan diberi arahan.
Menjadi orang tua harus mempersiapkan segala macamnya, mulai dari pendidikan dan masa depannya, bukan yang memaksakan anak untuk mengikuti kehendak, namun memikirkan bagaimana yang terbaik untuk anak, juga tidak lupa membekali pendidikan agama, saat ini pun sangat banyak sekolah-sekolah yang juga membekali pendidikan agama, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Sekolah Dasar Islam, Sekolah Menengah Pertama Islam, bahkan juga banyak sekali pondok pesantren yang dapat membekali ilmu tentang agama untuk anak.
Selain itu juga banyak sekali berdiri lembaga-lembaga luar sekolah yang mengajarkan membaca Al-Qur’an, seperti TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) atau TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Disini mereka akan diberi pelajaran bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sesuai dengan Tajwid, mulai dari pengenalan huruf-huruf hijaiyah hingga program Tahfidz (menghafalkan Al-Qur’an), namun hanya TPQ atau TPA tertentu yang menyediakan program Tahfidz.
Orang tua juga dapat memberikan kesibukan untuk anak-anaknya agar anak tidak terjerumus kepada pergaulan yang bebas, seperti mengikutkan anak untuk les renang jika dia memang berbakat dan berminat dalam olahraga renang, memberikan les musik jika dia berbakat dan berminat dengan bidang seni musik, memberikan les matematika jika dia pandai dan mampu dalam mata pelajaran matematika, juga tentunya dia berminat mempelajari matematika, senantiasa memfasilitasi anak dalam hal kebaikan, juga minat dan bakat apa yang mereka punya dan inginkan, mengarahkan jika anak belum menemukan bakat mereka, karena ada sebagian anak yang belum menemukan bakat namun berminat, terus arahkan dan beri dukungan anak untuk terus berkerja keras dan meraihnya, mungkin dengan begitu maka anak akan mampu berprestasi karena dukungan dan semangat dari orang tua kepada anak untuk terus berlatih, selain itu anak akan terhindar dengan pergaulan-pergaulan yang kurang baik.

Jadi, sebagai orang tua seharusnya memberikan perhatian dan kasih sayang terhadap anak, juga memberikan arahan dan memberikan dukungan atas apa yang sudah menjadi pilihannya dalam tanda kutip pilihan yang baik dan tidak merusak masa depannya, namun saat memberikan perhatian dan kasih sayang, orang tua tidak diperbolehkan terlalu memanjakan (memberikan apapun yang di inginkan oleh anak), namun kasih sayang dan perhatian sesuai porsi dan sesuai usia anak, karena jika kita terlalu memanjakan dan selalu memberi apapun yang di inginkan oleh anak, maka anak akan selalu meminta dan memaksa, juga akan berdampak buruk pada sifatnya di kemudian hari, akan mencetak anak sebagai pribadi yang egois, tidak mau mengalah, dan tidak akan menghargai barang atau pemberian, karena apapun yang ia inginkan selalu ia dapatkan, tidak akan ada usaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Memberi perjanjian dapat kita terapkan, dengan cara memberi perjanjian jika dia memperoleh prestasi atau telah mengerjakan sesuatu, bahkan telah membantu orang tua untuk membersihkan rumah maka dia akan mendapatkan apa yang ia inginkan, hal ini ditujukan agar anak berjuang untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Mendidik anak agar tumbuh jadi anak yang baik, menanamkan karakter yang baik dan memberikan contoh yang baik adalah salah satu cara untuk menghindari pergaulan bebas, jikalau orang tua tidak mampu dalam mendidik anak karena mungkin sibuk untuk berkerja, maka sebaiknya serahkan atau titipkan anak kepada orang atau lembaga yang di rasa bisa atau mampu mendidik anak, seperti babysister, playgroup, atau tempat penitipan anak, namun orang tua harus tetap memilih tempat dan orang yang memang sudah terpercaya, seperti orang sekitar yang memang prilakunya baik dan mampu mendidik anak, karena beberapa bulan yang lalu ada kejadian di sebuah tempat penitipan anak, anak yang dititipkan hilang, kemudian ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dengan tubuh tidak sempurna di sungai. Maka dari itu sebaiknya jika terpaksa menitipkan anak, sebaiknya di titipkan di tempat yang orang tua masih bisa memantaunya.

Sebisa mungkin orang tua lah yang seharusnya mendidik anaknya sendiri, dengan penuh kasih sayang, perhatian dan pengertian, dan mampu memantau kegiatan anak sehari-hari, memantau pergaulan anak, dan memantau tontonan anak. Banyak sekali ditemukan anak-anak yang kurang kasih sayang orang tua menjadi korban kerasnya pergaulan di era ini, lalu bagaimana anak yang kurang kasih sayang orang tua dan menginginkan kasih sayang meskipun tidak dari orang tua? Saat anak menginginkan kasih sayang dari orang tuanya namun orang tuanya tidak memberikan, maka bisa jadi dia akan mencari orang yang mampu memberikan dia kasih sayang, dan berbahaya jika dia mendapat kasih sayang dari orang yang kurang baik atau hanya memanfaatkan kesempatan, bisa saja dia diberi kasih sayang, namun di balik itu dia digunakan untuk melampiaskan hawa nafsu oleh orang tersebut, karena tidak semua orang di zaman ini berhati baik.

Jadi, untuk menghindari pergaulan bebas pada anak yaitu memberinya kasih sayang, perhatian, dan bekal agama, juga memberikannya kesibukan yang positif sesuai dengan minat dan bakat anak. Selalu mendukung kerja keras anak, mengapresiasi ketika ia berhasil atau telah berkerja keras.
Sekian artikel tentang kasih sayang orang tua dan akibat-akibat dari kurangnya kasih sayang orang tua, mohon maaf jika ada salah dalam penulisan dan terimakasih telah membaca, semoga artikel ini bermanfaat.

By: Afifa Indah Amalia