Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Problematika Kehidupan Sosial Ditengah Pandemi Covid-19

Dunia dikejutkan dengan virus yang berbahaya bernama Covid-19 meripakan virus corona yang berasal dari kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019. Bermula dari hewan kelelawar, dan setelah dicari tau ternyata, orang-orang yang terinfeksi virus ini mempunyai riwayat telah mengunjungi pasar hewan di Wuhan. Virus ini sangat cepat menyebar hingga ke berbagai Negara. Penyebaran virus cepat menyebar karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan sosialisasi sehingga tingkat penyebaran sangat cepat. Virus ini telah menyebabkan ratusan ribu orang terkena diseluruh dunia, bahkan puluhan ribu orang menjadi korban meninggal. Sampai saat ini virus ini belum ditemukan obatnya.
Problematika Kehidupan Sosial Ditengah Pandemi Covid-19

Untuk mencegah penularan virus corona di luar negeri memberlakukan lockdown artinya membatasi suatu wilayah atau daerah. Namun,di Indonesia belum memberlakukan sistem lockdown karena suatu keadaan perekonomian rakyat. Di Indonesia banyak orang yang bekerja mengandalkan upah harian. Namun, pemerintah menghimbau untuk melakukan pembatasan interaksi sosial atau sosial distanding. Dengan wabah ini semua pekerjaan dan kegiatan dilakukan dirumah atau WFH (Work From Home). 

Pada bidang pendidikan pemerintah melakukan keputusan untuk meliburkan dan memindahkan proses pembelajaran dirumah. Dengan melaksanakan pembelaran daring menyebabkan kekacauan. Seperti keterbatasan sarana dan prasana. Di wilayah yang jauh dari kota biasanya susah sinyal, sehingga mereka harus pergi keluar rumah untuk mencari sinyal sehingga dapat mengikuti pembelajaran. Jaringan internet juga membutuhkan biaya, dengan seperti ini penggunaan kuota semakin naik. Banyak orang tua yang merasa keberatan untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Sebab orang tua merasa keberatan karena mereka memiliki perekonomian yang tidak tetap. Karena virus ini orang yang bekerja harian sulit untuk mencari penghasilan. Banyak karyawan yang diPHK karena perusahaan tersebut tidak dapat menggaji, produksi terhambat akibat pandemik virus corona ini. 

Keterpurukan ini juga terjadi pada bidang pariwisata. Banyak tempat pariwisata yang ditutup untuk sementara waktu. Dunia pariwisata terdampak potensi kerugian pendapatan devisa nasional. Sehingga pendapatan Negara menjadi turun. Akibatnya tempat-tempat tersebut mengalami kerugian, dikarenakan sepi pengunjung. Hingga pada bulan maret saat memasuki bulan Ramadhan, yang biasanya di sambut dengan hangat. Namun, sekarang berbeda, saat shalat dimasjid dilakukan jaga jarak antar jamaah. Dengan makin parah nya virus ini menyebabkan orang berpikir negative. Seperti berbelanja disupermarket mereka sekarang harus berhati-hati memegang barang. Bahkan sekarang apabila ada orang yang batuk langsung dicurigai bahkan orang yang tiba-tiba pingsan ditempat umum tidak ada yang berani menolong. Kecemasan ini berdampak pada kelangkaan barang kebutuhan sehari-hari. Yang lebih parah pada situasi seperti ini ada oknum yang memanfaatkan menjual masker yang harga nya dua kali lipat bahkan lebih. 

Untuk menghadapi seperti ini masyarakat diharapkan tenang. Pemerintah telah melakukan hal yang terbaik untuk penanganan kasus wabah corona ini bisa maksimal. Tenaga medis akan memberikan penangan yang baik. Perlu adanya gerakan kemanusiaan untuk membuka donasi untuk tenaga medis dan orang-orang yang membutuhkan. Laelatul Azizah