Pembelajaran Sebagai Proses Komunikasi
Menciptakan suatu pembelajaran yang mampu mengembangkan hasil belajar semaksimal mungkin merupakan tugas dan kewajiban guru. Untuk mendesain kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang terciptanya suatu pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, diperlukan strategi dalam penyampaiannya.
Guru harus mampu menciptakan suatu pembelajaran yang sekaligus mengubah pola lama dari teacher-centered menjadi student-centered. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan.
Pesan, sumber pesan, saluran atau media, dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang terdapat dalam kurikulum, sumber pesannya adalah guru, siswa, orang lain, penulis buku, salurannya adalah media pembelajaran, dan penerima pesan adalah pembelajar.
Dalam proses komunikasi tersebut, tidak selamanya berhasil karena sewaktu-waktu penafsiran terhadap isi pesan bisa berhasil dan bisa juga gagal. Kegagalan tersebut disebabkan oleh adanya faktor penghambat proses komunikasi, yang dikenal dengan istilah barriers atau noises.
Misalnya, perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya ingat, cacat tubuh, hambatan jarak geografis, waktu, dan lain-lain. Belajar dengan menggunakan media berarti memanfaatkan media untuk menunjang belajar seseorang, karena pengguna media bertujuan untuk mempermudah segala kegiatan penyampaian informasi.
Secara umum ada lima komponen dasar komunikasi yang cukup dikenal dan dipahami secara luas oleh masyarakat yang merujuk definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Lasswell yaitu :
1. Sumber informasi (source)
Sumber informasi atau source adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi bisa jadi seseorang atau individu, kelompok, organisasi, perusahaan bahkan suatu negara.
2. Pesan
Pesan adalah apa yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, pikiran atau maksud dari di pengirim pesan.
3. Saluran atau media
Saluran atau media dalam komunikasi adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima pesan.
4. Penerima (receiver)
Penerima yakni orang atau sekelompok orang yang menerima pesan dari si pengirim pesan. Proses si penerima pesan menafsirkan symbol verbal dan atau non verbal yang diterima dari si pengirim pesan disebut proses penyandian-balik (decoding).
5. Efek
Efek adalah apa yang terjadi pada si penerima pesan setelah menerima pesan. Efek ini tergantung kepada substansi pesan yang diterima. Bisa dalam bentuk bertambahnya pengetahuan dan informasi serta wawasan, terhibur, perubahan sikap dan keterampilan, perubahan keyakinan, perubahan perilaku dan sebagainya.
Unsur-unsur lain yang harus ditambahkan adalah umpan balik (feed back), gangguan/kendala komunikasi (noise/barriers) dan konteks atau situasi komunikasi.
6. Umpan balik (feed back)
Umpan balik adalah respons penerima pesan yang mampu mempengaruhi si pengirim pesan untuk komunikasi selanjutnya.
7. Gangguan/ kendala komunikasi (noise/barriers)
Gangguan komunikasi terjadi jika terdapat intervensi yang menganggu salah satu komponen komunikasi, sehingga proses komunikasi tidak berlangsung efektif.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada tujuh komponen komunikasi yaitu; 1) sumber/ komunikator, 2) penerima/ komunikan, 3) saluran/ media, 4) informasi/ pesan, 5) efek, 6) umpan balik/ feed back, 7) gangguan/ barrier. Salah satu naluri alamiah manusia adalah berhubungan dengan manusia lain, membentuk hubungan dan mengelompok. Suatu kelompok baik besar maupun kecil, adalah kumpulan beberapa orang yang memiliki dasar dan filosofi serta tujuan yang sama serta memiliki aturan-aturan bersama yang dipatuhi oleh semua anggota kelompok.