Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Dunia Pendidikan


Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang penting dalam membangun generasi muda bangsa yang unggul dalam menghadapi era perubahan zaman pada saat ini. Mungkin banyak permasalahan moral yang telah dihadapi bangsa ini masih sangat kompleks bisa saja dimulai dari para pemimpin sampai masyarakat seluruhnya. Pendidikan karakter itu sendiri merupakan proses pembentukan karakter yang dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritualitas serta kepribadian seseorang.
Pentingnya Pendidikan Karakter Bagi Dunia Pendidikan


Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa pendidikan karakter ataupun pendidikan moral menjadi bagian terpenting dalam membangun jati diri sebuah bangsa. Permasalahan moral generasi muda zaman sekarang merupakan akibat  dari kesalahan pendidikan masa lalu yang kurang menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajarannya. Saya rasa, pendidikan dulu yang hanya mengejar kemampuan intelektual saja, sehingga hanya menghasilkan manusia yang pintar tapi tidak baik. Pada dasarnya manusia pintar tapi tidak baik itu merupakan suatu bahaya karena mendapatkan kesempatan untuk berbuat kecurangan.

Untuk membentuk karakter atau pribadi anak yang berkualitas pada saat ini perlu adanya pembentukan dan binaan sejak usia masih dini. Menurut saya usia dini khususnya usia anak sekolah dasar (SD) ialah masa - masa kritis untuk membentuk karakter seseorang, penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak-anak adalah kunci utama membangun bangsa yang sejahtera dan mampu menghadapi tantangan dunia yang semakin maju. Sepertinya pada masa sekarang ini sikap sebagian besar anak zaman sekarang lebih bandel atau susah diatur dan membuat para orang tua mengelus dada,  misalnya anak SD yang berani melawan guru dan orang tua, berkelahi dengan teman, merokok dan masih ada banyak perilaku yang tidak baik untuk dilakukan lainnya.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pengertian diatas, saya rasa sudah jelas sekali bahwa pendidikan tidak hanya bertumpu pada kecerdasan intelektual saja melainkan juga bergantung pada pembentukan karakter anak. Dan pendidkan itu sendiri bukan hanya sekedar proses belajar yang guna mengejar kecerdasan tetapi juga harus mengembangkan potensi lainnya yang dimiliki peserta didik dan mendapat perhatian dari sang pendidik agar dapat cepat berkembang secara optimal dan sesuai dengan keinginan.

Dipahami dari konsep karakter dan pendidikan maka muncul yang namanya pendidikan karakter (character education). Arti dari pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk membentuk kepribadian peserta didik yang mengajarkan dan membentuk moral, etika,dan rasa berbudaya yang baik serta berakhlak mulia yang menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik dan buruk serta mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.

Sepertinya kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinya (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Kesuksesan hanya ditentukan hard skill dan sisanya oleh soft skill dan kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karakter pada anak didik.pendidikan hendaknya dirumuskan dalam kurikulum ditetapkan metode pendidikan dan dipraktekkan dalam pembelajaran sehari – hari. 

Perlu kita ketahui bahwa terdapat sejumlah keadaan di tanah air. Kita menyaksikan fenomena tawuran sering terjadi di antara para siswa di banyak kota di Indonesia. Aksi kekerasan dan kebrutalan yang semakin merajalela dan menjadi – jadi. Paparan pornografi dan penyalahgunaan narkoba semakin marak dan sulit untuk dihentikan. Siswa berani memukul guru, dan bahkan sampai guru meninggal dunia. Hal-hal yang memprihatinkan ini menandakan bahwa gagalnya institusi pendidikan di Indonesia dalam memberikan pendidikan karakter bagi para siswanya.

Menurut saya, sejatinya keluarga merupakan peletak dasar utama pendidikan karakter, karena siswa lebih banyak meluangkan waktunya dalam keluarga ketimbang di sekolah. Dengan demikian, diperlukan hubungan dan kerja sama antara guru dengan orang tua siswa, karena pendidikan di sekolah dan di rumah itu harus sinkron dan berketertarikan antara satu dengan yang lain. Tidak mungkin bahwa pendidikan karakter hanya bertumpu pada guru saja ataupun orang tua siswanya saja.

Saya rasa, guru dan orang tua harus menjadi suri teladan yang baik bagi setiap siswa agar pendidikan karakter mudah dibentuk. Bayangkan, apabila seorang guru berniat menanamkan karakter kedisiplinan kepada siswa agar tidak datang terlambat, akan tetapi guru itu sendiri sering datang terlambat. Dan jika hal ini terjadi, jangan berharap siswa mau memperhatikan nasihat maupun masukan dari guru yang bersangkutan, karena siswa telah kehilangan kepercayaan terhadap gurunya sendiri. Jadi kunci utamanya adalah kepercayaan siswa terhadap guru. 

Menurut saya guru perlu menekan atau mengurangi ego-nya dalam mempraktikkan pendidikan karakter dan harus bisa memberikan dorongan dan arahan kepada siswanya. Guru dan siswa perlu sama-sama mengasah keterampilan dalam mengembangkan karakteristik yang baik. 

Bisa jadi pendidikan karakter yang diberikan atau dibentuk ini ditujukan  untuk menyiapkan keterampilan siswa guna menghadapi kenyataan-kenyataan di dalam kehidupan nyata sehari-hari. Perlu diketahui oleh siswa bagaimana membawa diri dalam pergaulan, bagaimana harus berbicara sopan dan santun, bagaimana cara harus bertoleransi kepada orang lain dan saling membantu antar sesama, dan lain sebagainya. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya menjadi pribadi yang berintelektualitas tinggi dengan sikap yang sopan santun sekaligus memiliki perilaku yang baik dan menghormati orang lain? Mungkin memang prestasi akademis sering diutamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kesuksesan dalam kehidupan itu tidak selalu bergantung kepada kemampuan akademis yang diraih seseorang.

Sepertinya pendidikan karakter juga harus mampu memberikan asupan bukan hanya bagi raganya, tetapi sekaligus juga bagi jiwa yang berupa moralitas untuk menentukan bagaimana sikap baik-buruk atau benar-salah. Biasanya pengembangan dan implementasi pendidikan karakter harus dilakukan berdasarkan dengan mengacu kepada hal tersebut. Dipahami dalam pelajaran Agama yang kita ketahui, seperti jangan hanya ditekankan pada aspek berdoa dan ibadah saja, melainkan juga bagaimana cara menerapkan secara nyata dalam kehidupan sehari –hari.  

Saya rasa tantangan terutama bagi para guru memang bisa dikatakan berat. Akan tetapi, jangan dianggap pendidikan karakter itu membuat kita menyerah  dalam menerapkannya di tengah zaman sekarang ini  yang penuh dengan gejolak negatif.

Perlu dipahami bahwa pendidikan karakter merupakan kunci utama dalam  membangun peradaban bangsa yang memanusiakan manusia demi terciptanya masa depan bangsa yang gemilang. Annisa Fitriani