Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Media Pembelajaran Puzzle Kardus

Puzzle yang saya buat terdiri dari sebuah alas papan yang mempunyai 9 pion dan 6 tipe kepingan puzzle. Anak dapat secara bebas membentuk apa saja yang anak inginkan. Puzzle ini sudah memenuhi kriteria loose part, karena puzzle terbuat dari bahan-bahan bekas yang ada di sekitar, bisa dipasang, dilepas kembali, mudah dibawa, dirancang ulang, dan dapat mengembangkan kreativitas anak. 

Cara Membuat Media Pembelajaran Puzzle Kardus


Anak dapat membuat banyak bentuk yang ia inginkan dengan adanya puzzle dari kardus dan menancapkan pada alas papan sesuai dengan pion-pion yang tersedia. Saya juga membuat bermacam-macam kepingan puzzle dengan panjang dan jumlah lubang yang berbeda agar lebih dapat menunjang kreativitas anak.


Puzzle yang saya buat sudah mengandung unsur Sains, Technology, Engineering, Art, and Mathematic (STEAM). Dari segi sains, anak dapat mengerti bahwa barang-barang seperti kardus bekas, triplek bekas, dan sumpit bekas bisa didaur ulang menjadi alat permainan yang menarik. Dari segi technology, anak dapat mengembangkan kreativitas anak dengan membuat bentuk-bentuk sesuai dengan keinginan anak. Dari segi engineering, anak meletakkan puzzle sesuai dengan kreativitasnya dengan menggunakan puzzle-puzzle berdasarkan lubang-lubang yang sesuai. 


Dari segi art, anak dapat mengenal warna-warna dari puzzle kardus. Dari segi mathematic, anak dapat mengenal angka dengan membuat bentuk angka, anak juga bisa membandingkan mana puzzle yang lebih panjang hingga pendek, anak dapat mengenal bentuk seperti lurus, lengkung, miring, dan lain sebagainya.


A. Sasaran: TK B (usia 5-6 tahun)

B. Kompetensi dasar:

1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif (2.3)

2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri (2.5)

3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan (2.7)

4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kerja sama (2.10)

5. Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus (4.3)

6. Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri lainnya) (3.6)

7. Menyampaikan tentang apadan bagaimana benda-benda di sekitarnya (nama, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya (4.6)

8. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) (3.10)

9. Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif (menyimak dan membaca) (4.10)

10. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan nonverbal) (3.11)

11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (engungkpankan bahasa secara verbal dan nonverbal) (4.11)

12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya (4.12)


C. Kemampuan yang dikembangkan:

1. Moral dan nilai-nilai agama: mendengarkan ketika ada yang mempresentasikan hasil karyanya di depan dengan duduk tenang, menghargai pendapat orang lain.

2. Sosial dan emosional: menunggu giliran untuk maju mempresentasikan hasil karya, menjalin kerja sama antar anggota kelompok, menaati aturan permainan, bermain dengan teman sebaya, bersikap kooperatif dengan teman.

3. Bahasa: mempresentasikan hasil karyanya dengan baik di hadapan teman-temannya, memahami instruksi dan perkataan orang lain.

4. Kognitif: anak mengenal angka, huruf, bentuk geometri dan lainnya, merencanakan strategi agar dapat membentuk kepingan puzzle sesuai dengan apa yang diimajinasikan., menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan masalah.

5. Seni: anak mengenal warna-warna kepingan puzzle, bernyanyi tentang huruf dan angka.

6. Motorik: anak memasukkan puzzle sesuai dengan lubang dan pion yang ada di alas. Melakukan koordinasi gerak mata dan tangan saat menyanyikan lagu, meniru bentuk.


D. Bahan:

1. Triplek bekas

2. Sumpit kayu

3. Kardus bekas

E. Alat

1. Gunting

2. Jangka

3. Plong-plongan kertas

4. Bor kayu

5. Gergaji (untuk memotong triplek)

6. Spidol dengan berbagai warna

7. Cat kayu atau Acrylic Laquer Paint (warna bebas)

8. Cutter


F. Cara pembuatan

1. Membuat alas

Potong triplek dengan ukuran 24x24 cm. Buat 9 lubang (3x3) yang membentuk persegi pada triplek dengan jarak yang sama, disini saya membuat jarak 8 cm dari lubang ke lubang yang lain. Dengan begitu di sisi luar tersisa 4 cm. Lubangi menggunakan bor kayu dengan mata bor sebesar diameter sumpit kayu. Kemudian cat atau spray menggunakan Acrylic Laquer Paint, biarkan sampai mengering.


Kemudian potong sumpit kayu dengan panjang yang sama, kira-kira 4 cm diatas permukaan triplek. Masukkan potongan sumpit kayu kedalam lubang. Maka jadilah 9 pion untuk puzzle.

2. Membuat kepingan puzzle

Disini saya membuat 6 tipe kepingan puzzle dari kardus:

a. Kepingan panjang:

1) 2 lubang di tepi dengan jarak 18 cm

2) 3 bulang (2 di tepi dan 1 di tengah), masing-masing lubang berjarak 8 cm

b. Kepingan medium: 2 lubang di tepi dengan jarak 11,3 cm

c. Kepingan pendek:

1) 2 lubang di tepi dengan jarak 8 cm

2) 1 lubang di tengah (titik 4 cm)

d. Kepingan lengkung: 2 lubang di tepi dengan jarak 8 cm. Dengan tinggi lengkung 4 cm.

Buat beberapa kepingan dari masing-masing tipe. Setelah digunting, warnai menggunakan spidol dengan berbagai warna.


G. Cara menggunakan

Disini anak dibebaskan membentuk kepingan puzzle seperti apa sesuai dengan imajinasi anak. Anak bisa membuat bentuk angka, huruf, bidang geometri, dan lainnya menggunakan berbagai tipe puzzle dan poin yang tersedia.


Saya menggunakan media ini ketika pembelajaran membahas mengenai bidang geometri. Pertama-tama guru melakukan kegiatan bercerita. Ketika kegiatan bercerita berlangsung, guru duduk di atas kursi yang sedikit tinggi dari anak, dan anak duduk didepan guru. Dalam cerita tersebut menyebutkan beberapa bidang geometri. Saat guru menyebutkan bidang geometri yang diketahui anak, anak langsung membuat bidang geometri tersebut menggunakan jari-jarinya, seperti contoh ketika guru menyebutkan lingkaran, maka anak membuat lingkaran menggunakan jari-jarinya. 


Setelah kegiatan bercerita selesai, guru membentuk beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 anak. Setiap kelompok duduk mengelilingi meja yang telah terdapat 1 papan alas puzzle dan beberapa keping puzzle dengan berbagai tipe. Dengan puzzle tersebut, anak diperbolehkan membuat berbagai bidang geometri secara berkelompok. Setelah membuat bidang geometri, anak mempresentasikan di depan secara bergantian per kelompok tentang ciri-ciri bidang geometri yang mereka buat.

H. Kelebihan

1. Anak dapat mengembangkan imajinasi, dan membuat strategi bagaimana menuangkannya ke puzzle.

2. Kepingan puzzle dengan berbagai tipe membuat anak dengan bebas menuangkan idenya.

3. Bahan alas terbuat dari triplek bekas, sehingga lebih awet.

I. Kekurangan

Kepingan terbuat dari kardus bekas. Sehingga ada kemungkinan hancur dan warna pudar saat basah. Menjadi tidak menjamin keawetannya.

By :  Nur Qomariyah