Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kriteria dan prosedur Pemilihan Media

Meskipun efektivitas dan efisiensi penggunaan media tidak diragukan lagi dalam pembelajaran, pertimbangan akan faktor aksebilitas media juga penting untuk dilakukan. Faktor aksebilitas ini berkaitan dengan kemudahan untuk mengakses atau memperoleh suatu media. Pertimbangan tersebut sangat penting mengingat beberapa media tidak dapat diperoleh dengan harga murah, juga fasilitas di setiap daerah yang berbeda-beda. 


Untuk menghindari masalah biaya maupun fasilitas yang kurang mendukung suatu media, guru dapat mencari alternatif lain dengan merancang sendiri media yang sesuai dengan fasilitas yang ada. Menurut Rahardjo, berdasarkan kriteria aksebilitasnya media dibagi menjadi dua macam yakni :

1. Media by Utilization atau media yang dimanfaatkan. Dalam hal ini, guru dapat memilih dan memanfaatkan media yang telah tersedia di pasaran berdasarkan kebutuhan serta kesesuaian dengan tujuan pembelajaran. 

2. Media by Design atau media yang dirancang dan dikembangkan secara mandiri. Dalam hal ini, guru dapat merancang dan mengembangkan media secara mandiri dan sesuai dengan fasilitas yang dimiliki. (Rahma, 2019)

Dick dan Carey berpendapat bahwa terdapat 4 kriteria dalam pemilihan media yang harus diperhatikan. Pertama, media tersedia pada sumber-sumber setempat dan apabila tidak maka harus membeli atau merancang sendiri. Kedua, jika membeli atau membuat sendiri maka harus memperhatikan ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitasnya. Ketiga, berkaitan dengan kepraktisan atau dapat digunakan di mana saja dan mudah dibawa (fortable) dan ketahanan media untuk dapat digunakan dengan jangka waktu yang lama. Keempat, efektifitas dan efisiensi biaya. (Aulianida et al., 2019)

Menurut Nana Sudjana (1990), kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media yakni :

1. Ketepatan media dengan tujuan pembelajaran

2. Dukungan media terhadap materi pembelajaran

3. Kemudahan akses media

4. Keterampilan guru dalam menggunakan media

5. Ketersediaan waktu untuk menggunakan media. (Hakim, 2018)

Rudi Susilana menyebutkan enam kriteria yang disingkat dalam kata ACTION, yaitu access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty.

1. Access, yakni kemudahan dalam mengakses media. Misalnya dalam penggunaan media yang membutuhkan sambungan internet, kemudahan akses dapat berupa adanya saluran untuk terhubung ke internet atau izin dari kepala sekolah untuk mengakses.

2. Cost, yakni biaya yang diperlukan dalam penggunaan media. Pada umumnya, media canggih akan membutuhkan biaya yang cenderung mahal. Namun untuk menghindari pengeluaran biaya yang cukup banyak, guru harus lebih kreatif dan menguasai materi, serta dapat memanfaatkan objek di sekitar sebagai media.

3. Technology, ketika akan menggunakan suatu media, kita perlu memperhatikan teknologi yang tersedia.

4. Interactivity, yakni apakah media tersebut dapat memunculkan komunikasi dua arah atau tidak.

5. Organization, yakni berkaitan dengan pertimbangan dukungan organisasi seperti sekolah atau yayasan.

6. Novelty, yakni apakah media tersebut masih baru atau sudah lama digunakan. Karena, pada umumnya media yang masih baru atau jarang digunakan akan lebih menarik perhatian siswa. (Endah & Dkk, 2015)

Dari kriteria-kriteria di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum, kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media menurut Etin Solihatin (2012:197) yakni tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu, biaya, ketersediaan media, konteks penggunaan san mutu teknis. (Angraini, 2017)

Selain itu, faktor yang harus diperhatikan adalah objektivitas, program pengajaran yang harus sesuai dengan kurikulum, sasaran program yakni peserta didik, situasi dan kondisi peserta didik, kualitas teknik media, serta keefektifan penggunaan. (Ramli Abdullah, 2016)


Prosedur Dalam Pemilihan Media

Berdasarkan bentuknya, prosedur pemilihan media dapat dibagi menjadi tiga model yakni model flowchart, model matriks, model checklist (Chotib, 2018).

1. Menurut Anderson (1976) mengatakan bahwa dalam prosedur pemilihan media dapat menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Adapun langkah-langkah prosedur pemilihan media.

a. Apakah pesan yang disampaikan pada media termasuk tujuan pembelajaran atau hanya digunakan sebagai informasi atau hiburan saja. Jika media tersebut digunakan untuk keperluan infomasi atau hiburan abaikan saja, pilihlah media yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran.

b. Apakah media tersebut dirancang untuk menentukan keperluan pembelajaran atau sekedar digunakan sebagai alat bantu guru mengajar (alat peraga) saja.

c. Apakah media tersebut memiliki tujuan pembelajaran yang bersifat kognitif, afektif atau psikomotor

d. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan biaya.

e. Mereviuw kembali jenis media yang sudah dipilih, apakah media tersebut sudah tepat masih ada kekurangan atau kelemahan lainnya, sehingga masih bisa memilih yang lebih tepat. 

2. Model matriks, yakni prosedur pemilihan media dengan mengidentifikasi kriteria-kriteria yang diinginkan untuk menyesuaikan antara media dengan kemampuan pengguna.

3. Model checklist, yakni menunda pengambilan keputusan hingga semua kriteria yang diinginkan terpenuhi. (Azmi, 2017)