Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahan Ajar dan Tenaga Pengajar BIPA

Pengajar BIPA dapat digolongkan berdasarkan tujuan mereka ingin belajar bahasa Indonesia, ada yang tujuannya sekedar kunjungan wisata dan ada juga belajar bahasa indonesia untuk tujuan akademik atau profesional yaitu belajar di Indonesia atau bekerja di Indonesia. Berdasarkan perbedaan tersebut mengindikasikan bahwa bahan ajar untuk pelajar harus dibedakan karean tujuan mereka belajar bahasa Indonesia berbeda. Akan tetapi, Iskandarwassid (2011: 271) menyatakan bahwa belajar bahasa Indonesia harus dipandang sebagai sistem belajar bahasa yang memiliki kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, bahan ajar BIPA meliputi:  aspek ejaan, aspek linguistif (fonologi, morfologi, sintaksis dan leksikon), aspek kecapakan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis) dan aspek kesastraan Indonesia.  


Tenaga Pengajar BIPA

Pengajar BIPA di dalam negeri maupun di luar negeri saat sangat dibutuhkan. Hal tersebut mengingat adanya perluasan pelayanan, dan peningkatan mutu penyelenggaraan program BIPA. Selain itu, posisi bahasa Indonesia yang banyak diminati oleh bangsa lain, seperti penjelasan pada uraian sebelumnya. Menurut Iskandarwassid (2011: 271) menjelaskan bahwa pengajar BIPA selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Pengajar BIPA harus dari lulusan sekolah apa dan dari mana dan ditempatkan di penyelenggaraan program BIPA di mana, semuanya masih belum pasti. Namun, keinginan yang lebih baik itu pasti ada. Pengajar BIPA yang dimiliki sekarang ini bisa dikatan belum terlatih. Lulusan atau sarjana BIPA sampai sekarang jarang ada. Selain itu, materi dan kurikulum atau mata kuliah BIPA masih belum mantap di adakan di semua perguruan tinggi. 


Pengajar BIPA di Indonesia tidak pernah lelah dan mencoba berbagai kiat pengajaran. Hal ini dengan satu tujuan untuk meningkatkan SDM pengajar BIPA dan mutu pelayanan pengajaran BIPA. Selajutnya secara tidak langsung bahasa Indonesia semakin diminati oleh bangsa lain dan semakin banyak investor yang datang ke Indonesia, membuat Indonesia semakin berkembang. Semuanya itu bisa menjadikan Indonesia memiliki kesiapan dalam menghadapi globalisasi.


Sarana Pengajaran BIPA

Pengajaran BIPA memerlukan sarana yang baik. Sarana yang baik itu dapat menggunakan berbagai macam media audio, audio-visual, dan kecanggihan informasi berupa internet. Sarana-sarana yang berisi ragam budaya dan alam Indonesia dalam pengajaran BIPA akan menambah perhatian pelajar BIPA. Ketepatan memilih sarana dapat tercermin dari keberhasilan pelajar dari hasil evaluasi atau tes yang dilakukan.


Menurut Sunendar (dalam buku Iskandarwassid, 2011: 273) menyatakan ada beberapa permasalah pengajaran BIPA, yaitu.

a) Kurangnya penanaman impresi yang baik.

b) Kesulitan menentukan materi ajar.

c) Pengajar dan pembelajar terperangkap pada masalah strutur atau tata bahasa.

d) Pembelajara memiliki karakter bahasa yang tidak sama dengan bahasa Indonesia.


Selanjutnya, menurut Hidayat (dalam buku Iskandarwassid, 2011: 273) menjelaskan ada berbagai kendala pelajar BIPA dalam memperlajari bahasa Indonesia. Kendala-kendala yang dihadapi sebagai berikut.

a. Kandungan makna yang terdapat dalam struktur kalimat BI masih kurang dipahamai pelajar BIPA.

b. Pemahaman terhadap konsep struktut kalimat BI masih sama-samar.

c. Satuan-satuan linguistik yang menjadi unsur pembangun kalimat BI belum mereka pahami.

d. Kerancuan pemahaman terhadap posisi fungsi, kategori, dan peran dalam sebuah kalimat.

e. Penggunaan bahasa Indonesia masih dipengaruhi kebiasaan pengguaan bahasa ibunya.

f. Struktur pola bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa ibu mereka.

g. Penguasaan kosa kata dan proses pembentukannya belum mreka kuasai sepenuhnya.

h. Penguasaan membaca buku-buku kebahasaan masih kurang.