Hasil Akhir Dari Teknik Pembelajaran BIPA
Pelajar BIPA memiliki hasil akhir yang menjadi alasan untuk belajar bahasa Indonesia, Menurut (Rofi'uddin, 2000) tujuan umum pembelajaran BIPA yakni, pelajar BIPA lebih mengenal bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional Indonesia, pelajar BIPA mampu memahami bahasa Indonesia secara linguitik (ejaan, kosakata, fonologi, morfologi, dan sintaksis), pelajar asing mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk berinteraksi baik secara reseptif maupun produktif, dan pelajar BIPA mampu mengapresiasi karya sastra yang ada di Indonesia. Dari tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa secara garis besar pembelajaran BIPA memiliki tujuan untuk memperkenalkan bahasa Indomnesia untuk dopahami oleh pelajar asing, yang dapat digunakan sesuai ragamnya.
Teknik Pembelajaran Dalam BIPA. Dalam teknik pembelajaran BIPA, terdapat beberapa hal yang dikaji, yaitu (1) teknik dalam penyampaian materi, (2) teknik ketika menghadapi pelajar, dan (3) teknik untuk menciptakan suasana dalam proses belajar. Teknik penyampaian materi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu teknik dalam mambuka pelajaran, teknik cara menyampaikan materi baru, dan teknik dalam penutupan pelajaran.
Terdapat beberapa teknik yang dilakukan oleh seorang guru atau pengajar antara lain teknik memberikan salam, bertanya tentang keadaan di kelas, menanyakan kabar, membahas mengenai kegiatan yang sudah dilakukan, bercerita tentang apa yang sudah dilakukan, mengulas kembali pelajaran minggu lalu, bertanya tentang kebutuhan pelajar untuk mengikuti proses belajar, memberikan kesempatan untuk pelajar yang ingin bertanya,dan memberikan kisi-kisi tentang pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya.
Tujuan di atas banyak digunakan oleh seorang pengajar dalam mengajak BIPA, karena dapat mencairkan suasana yang hangat dan akrab sebelum dimulainya pelajaran, membuat pelajar nyaman dan santai ketika hendak memulai pembelajaran. Selain itu tujuan agar menciptakan leberanian pelajar dan membuat para pelajar percaya diri untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Sehingga pengajar bisa mengetahui seberapa banyak kosa kata yang telah diketahui oleh pelajar, menemukan kesulitan yang dialami pelahar asing, dan hal apa saja yang harus diulas lagi.
Terdapat teknik yang harus dilakukan oleh seorang pengajar yang disebut teknik celup, artinya pengajar tidak diperbolehkan menggunakan bahasa Inggris ketika berinteraksi, agar pelajar dapat menemukan kosa kata baru dan mendorong keinginannya untuk lebih belajar bahasa Indonesia. Teknik penyampaian materi baiknya diberikan beberapa pilihan, da kalanya belajar di luar kelas, tak harus selalu di dalam kelas, karena hal itu menyebabkan kejenuhan yang dapat memepengaruhi proses belajar pelajar asing. Pelajaran di luar kelas dapat dilakukan seperti mengunjungi beberapa tempat yang sesuai untuk mengamalkan apa yang sidah didapat di kelas. Melalui kunjungan tersebut, para pelajar akan melakukan interkasi dan membuat semacam kegiatan wawancara dengan orang lain, mempelajari budaya, kerajinan asli Indomeia dan pertunjukkan Indonesia.