Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Banyak Bertanya, Mencoba dan Menghasilkan Karya

Dapat dilihat dari beberapa aspek, semua mengalami perubahan dikarenakan adanya Pandemi Covid-19, seperti halnya di bidang pendidikan, proses, model, dan sistem pembelajaran mengalami perubahan yang cukup besar dengan tanpa adanya persiapan, kita dipaksa  untuk Belajar dari Rumah dan harus mampu   beradaptasi,   menyesuaikan,   dan   memaksimalkan   kreativitas   serta teknologi.  Sekarang  ini kita  masih  dalam tahap Transisi New Normal,  bukan berarti New Normal akan kembali ke keadaan semula, melainkan menerapkan keadaan  baru  yang  harus mengikuti  Protokol,  diharapkan  dalam  bidang pendidikan merdeka belajar itu ada saat keadaan New Normal.


Penerapan Merdeka Belajar  belajar di Era New Normal, Merdeka Belajar sendiri mempunyai pengertian yaitu proses pembelajaran secara alami untuk dapat mencapai kemerdekaan, esensi dari merdeka belajar ini ialah menggali potensi terbesar   yang   dimiliki   guru,   siswa   untuk   dapat   berinovasi,   kreasi   dan meningkatkan pembelajaran secara mandiri. Dalam proses pembelajaran ini siswa diberi kebebasan yang sesuai dengan karakter dan bakat minatnya, disini tugas guru tidak hanya menjalankan dikurikulum melainkan menjadikan penghubung antara kurikulum dan bakat minat siswa.


Sebenarnya potensi yang dimiliki seseorang jauh lebih besar jika ia mengembangkan sesuatu dengan kekuatan dasar yang telah dimiliki, seperti contohnya jika kita melakukan sesuatu hal yang sesuai sesuai dengan  passion yang   sudah   ditekuni   sebelumnya   pasti   hasilnya   nanti   akan   baik.  Tetapi kebanyakan pendidikan di Indonesia, Guru menuntut siswanya untuk memahami semua Mata Pelajaran, jadi jika ada murid tidak dapat memahami pelajaran tertentu, biasanya dianggap itu sebagai kelemahan yang ia miliki, maka dengan begitu orang tua memberikan Bimbingan Belajar kepada anaknya mengenai pelajaran yang ia tidak bisa, padahal sebenarnya mengembangkan potensi anak yang  mempunyai  bakat  dan  minat  itu lebih  penting,  daripada  menutupi kekurangan atau kelemahannya. Mungkin seharusnya anggapan yang seperti ini ada dalam sistem pendidikan kita, untuk mengembangkan fokus terhadap bakat minat siswa. Jika sudah seperti ini bisa dikatakan Merdeka Belajar.


Dalam Era New Normal, agar dapat dikatan Merdeka belajar, guru harus bisa mengolah dasar dan pokok yang diambil dari kurikulum, dan mengolahnya disesuaikan dengan bakat dan minat murid serta sesuai kompetensi. Selain itu ada tiga hal yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran di era new normal, Guru dan Siswa harus banyak bertanya, banyak mencoba dan banyak berkarya. Dengan banyak bertanya maka nalar kritis akan bekerja, dengan banyak mencoba pastinya ada kegagalan, dan kegagalan itu sebenarnya pembelajaran, jadi kalau tidak mau mencoba kita tidak akan pernah bisa  berinovasi dan berkreativitas. Yang terakhir yaitu  dengan  banyak  karya,  harus  bisa  menghasilkan  sesuatu  diberbagai  hal seperti projek, paper, karya seni maupun jiwa kepemimpinan.


Memang sekarang ini proses pembelajaran kita melalui sistem Online atau juga bisa disebut Daring, dengan pembelajaran yang seperti ini membuat beberapa siswa menjadi bosan, ingin kembali lagi bertemu teman-temannya, ingin bermain bersama-sama  dan  menginginkan  sekolah  tatap  muka,  memang  sudah  ada beberapa sekolah yang  melakukan pembelajaran tatap muka dengan ketentuan harus memenui syarat protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, memakai masker  bahkan  siswanya  juga  harus  dibatasi,  untuk  menghidari  kerumunan. 

Setelah selesai pembelajaran diharuskan siswa juga harus segera pulang jadi tidak ada waktu bermain dan berbincang-bincang dengan teman. Jadi kurang efektif meskipun  melakukan sekolah tatap muka.  Karena salah satu tujuan yang  kita inginkan yaitu dapat berbincang-bicang dan bermain dengan teman-teman, tetapi itu  tidak  diperbolehkan karena dengan  bermain  menimbulkan kerumunan dan dapat memicu penyebaran virus Covid-19.


Masa Transisi ke New Normal memang yang sangat penting, tetapi juga harus sabar, jangan mengeluh dan putus asa karena belajar dari kegagalan dan kesulitan itu ialah proses kita berkembang.