Taraf Perkembangan Moral
Laurence Kohlberg seorang pakar dan praktisi dalam pendidikan moral mendasarkan pandangannya dari penelitian yang dilakukan bertahap terhadap sekelompok anak selama 12 tahun. Dari penelitian ini dapat dikatakan secara singkat bahwa perkembangan moral manusia terjadi dalam tahapan yang bergerak maju dan tarafnya semakin meningkat.
Kohlberg membagi perkembangan moral seseorang dalam tiga tingkat, yaitu tingkat prakonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat pascakonvensional. Dari ketiga tingkat tersebut Kohlberg membagi menjadi enam tahap yaitu:
a. Orientasi pada hukuman dan ketaatan, tahap ini penekanannya pada akibat fisik suatu perbuatan menentukan baik dan buruknya, tanpa menghiraukan arti dan nilai manusiawi dari akibat tersebut. Anak menghindari hukuman karena rasa takut, bukan karena rasa hormat.
b. Tahap orientasi hedonis (kepuasan individu), perbuatan yang benar adalah perbuatan yang memuaskan kebutuhan individu sendiri, tetapi juga kadang mulai memperhatikan kebutuhan orang lain. Hubungan lebih menekankan unsure timbal balik dan kewajaran.
c. Orientasi anak manis, pada tahap ini anak memenuhi harapan keluarga dan lingkungan sosialnya yang dianggap bernilai pada dirinya sendiri, sudah ada loyalitas. Unsure pujian menjadi penting dalam tahap ini karena yang ditangkap anak adalah orang dipuji karena berlaku baik.
d. Orientasi terhadap hukum dan ketertiban, menjalankan tugas dan rasa hormat terhadap otoritas adalah tindakan yang benar. Orang mendapatkan rasa hormat karena berperilaku menurut kewajiban.
e. Orientasi kontak sosial legalitas, perbuatan yang baik cenderung didefenisikan dari segi hak-hak bersama dan ukuran-ukuran yang telah diuji secara kritis dan disepakati oleh seluruh masyarakat.
f. Orientasi suara hati, mengacu pada pemahaman logis menyeluruh, universal, dan konsistensi. Sebaiknya prinsi-prinsip itu universal mengenai keadilan, timbale balik, dan persamaan hak asasi manusia, serta mengenai rasa hormat terhadap sesama manusia.