Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Minat Belajar

Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.”  Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.  Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). 


Oleh sebab itu, minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Unsur kognisi maksudnya adalah minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut, ada unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai oleh perasaan tertentu, seperti rasa senang, sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan yang ada di sekolah seperti belajar.


Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak

dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Sardiman, bahwa “minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhankebutuhannya sendiri.” 


Minat sebagai “suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.”  Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat, dkk., mengartikan minat adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang.”  


Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.


Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa menjemukan, dalam kenyataannya tidak semua belajar siswa didorong oleh faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minatnya terhadap materi pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya, orang tuanya. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk menyediakan situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar. Jadi, yang dimaksud dari minat belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, kemauan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu mempunyai ketergantungan pada faktor internal seseorang (siswa) seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar.


Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks, tidak hanya sekedar menanamkan pengetahuan kepada siswa tetapi banyak hal yang dilakukan pendidik sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku siswa.  Abdul Madjid menyatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh pendidik dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan siswa untuk memiliki pengalaman belajar.  


Muhaimin menyatakan bahwa belajar terkait dengan bagaimana (how to) membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemampuannya sendiri untuk mempelajari apa (what to) yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan (needs) siswa. 


Belajar adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.  Unsur-unsur manusiawi yang terlibat dalam sistem pengajaran terdiri atas siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, misalnya tenaga administrasi dan tenaga laboratorium. Sedangkan aspek materialnya antara lain buku-buku, papa tulis, sarana belajar seperti media belajar, fotografer, slider, video, OHP dan sebagainya. Sedangkan fasilitas dan perlengkapan terdiri atas ruang kelas, perlengkapan audio visual, termasuk komputer, dan prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. 


Dalam belajar guru harus menciptakan suasana belajar yang dinamis penuh aktivitas, sehingga siswa aktif untuk bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Sedangkan belajar merupakan proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuan dan keterampilan. Deskripsi ini menggambarkan bahwa belajar merupakan proses kegiatan secara sadar yang dilakukan oleh guru dengan menciptakan suasana belajar bagi siswa secara dinamis penuh aktivitas, sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran.