Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)

TPACK adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model pembelajaran baru bagi guru atau calon guru dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan.  

Pembelajaran TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)


Selain penggunaan teknologi sebagai media belajar, dalam framework TPACK, pedagogi adalah aspek penting yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran.  Pedagogi bukan saja bagaimana mengembangkan seni-seni dalam mengajar, atau mendesain kelengkapan instrumen-instrumen proses dan penilaian dalam pembelajaran, namun dituntut juga memahami siswa secara psikologis dan biologis.  


Dalam pemikiran secara pedagogis ini, akhirnya ada sebuah penekanan bahwa guru yang berhasil bukanlah guru yang hanya bisa menjadikan siswanya pintar seperti dirinya, namun lebih dari itu yakni berhasil membantu siswa dalam menemukan dirinya sendiri.  Minat, bakat serta karakter peserta didik akhirnya harus dipahami oleh seorang guru. 


Baca Juga: Pembelajaran STEM (Science, Technology, Engeneering, dan Mathematics)


Konten pengetahuan (Content knowledge) pada kerangka kerja TPACK, adalah elemen dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru sesuai disiplin keilmuannya.  Untuk meningkatkan content knowledge, latar belakang pendidikan sangatlah penting, selain itu guru tidaklah cukup hanya mengandalkan text book semata, namun perlu didukung dengan men-update informasi terkini bidang keilmuan terkait yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga jurnal penelitian terpercaya.


TPACK adalah theoretical framework yang merupakan pengembangan dari Pedagogical Content Knowledge (PCK). Pedagogical Content Knowledge (PCK) pertama kali digagas oleh Shulman pada tahun 1986. Menurut Shulman (1986), seorang guru harus menguasai Pedagogical Knowledge (PK) dan Content Knowledge (CK). Perpaduan PK dan CK tersebut berarti seorang guru tidak hanya harus menguasai konten/materi tetapi juga pedagogi dalam menciptakan pembelajaran. 


Menurut Shulman (1986), CK meliputi pengetahuan konsep, teori, ide, kerangka berpikir, metode pembuktian dan bukti. Sedangkan PK berkaitan dengan cara dan proses mengajar yang meliputi pengetahuan tentang manajemen kelas, tugas, perencanaan pembelajaran dan pembelajaran siswa. Selanjutnya, Hurrel (2013) mendeskripsikan Pedagogical Content Knowledge (PCK) sebagai hubungan antara pengetahuan dasar dari konten dan pedagogi dengan ketiga bidang yang diperlukan dari konteks. Hurrel menggambarkan hubungan PCK merupakan perpaduan antara content knowledge dan pedagogical knowledge yang diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas dengan memperhatikan konteks yang ada. 


Banyak penelitian tentang Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang telah dilakukan. Dari berbagai penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa Pedagogical Content Knowledge (PCK) penting untuk pengembangan kemampuan profesional guru dan calon guru (Turnuklu & Yesildere, 2007; Hill, Ball, & Schiling 2008; Anwar, Rustaman, & Widodo, 2014). Namun seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat dan memasuki era revolusi industry 4.0, maka kemampuan untuk menguasai teknologi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru maupun calon guru. Perpaduan kemampuan PCK dan teknologi disebut Koehler & Mishra (2009) sebagai Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).  


Baca Juga: Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)


Koehler dan Mishra mengembangkan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) berdasarkan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang dikembangkan oleh Shulman pada tahun 1986. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakan sebuah kerangka teoritis untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran (Koehler dkk, 2013). Lebih lanjut, Koehler dkk (2013) menjelaskan bahwa Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) mempunyai tiga komponen utama yaitu: technological knowledge, pedagogical knowledge dan content knowledge.