Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ojol Serba Bisa

Pada masa revolusi industry 4.0 ini semua serba praktis. Dengan adanya gadget yang sangat membantu kehidupan masa sekrang rasanya apabila tidak ada gadget hidup terasa sulit. Adanya gadget ini semua terasa lebih mudah. Bahkan apabila kita lapar namun malas atau mager (malas gerak) kita bia menggunakan gadget untuk memesan makanan. Membayar tiket bioskop, kereta, pesawat, dan lain-lain bisa dibayar hanya dengan gadget. Belanja pakaian dan kebutuhan sehari-hari pun bisa dibayar hanya dengan gadget. Semua akan mudah dengan adanya gadget ini.
Ojek online, zaman sekarang siapa yang tak tahu ojek online? Semua serba online. Antar-jemput pun bisa online. Go-jek terlebih awal muncul di Indonesia daripada Grab. Setelah Go-jek marak di Indonesia tak lama kemudian pun Grab juga marak di negara ini. Sistem keduanya juga sama. Mungkin jangkauan yang membedakan. Grab bisa dengan mudah ditemui di tengah kota namun Grab terkadang susah dijangkau apabila kita berada di daerah yang tidak ramai transpotasi. Sedangkan Go-jek lebih mudah dijangkau walau terkadang juga susah untuk ditemui.

Ada sistem pembayaran lain selain membayar tunai pada driver ojol (ojek online). Ovo salah satu sistem membayar lain untuk Grab. Sedangkan Go-pay untuk Go-jek. Isi saldo keduanya pun bisa diisi ulang lewat rekening bank, pengemudi, dan supermarket terdekat. Membayar lewat Ovo lebih terjangkau daripada berbayar tunai. Promo-promo yang dikeluarkan oleh kedua perusahaan ini pun selalu ada. Hal ini yang mungkin menjadi pemicu masyarakat Indonesia pengguna Grab dan Go-jek lebih suka memesan makanan online.

Sistem memesan makanan online atau lebih dikenal dengan istilah Grab Food untuk aplikasi Grab dan Go-food pada aplikasi Go-jek.  Kita hanya  memilih restoran makanan yang ingin kita beli lalu memilih makanan yang disediakan oleh restoran tersebut. Dan tinggal menunggu driver ojol (ojek online) datang ke rumah membawakan makanan yang dipesan. Terakhir membayar makanan yang kita pesan dan ongkir (ongkos kirim) perjalanan dari restoran tesebut ke rumah. Bahkan apabila ada promo, uang yang kita keluarkan bisa sampai setengah harga makanan itu.

Namun, disisi lain ada dampak yang merugikan pihak lain yang disebabkan oleh banyaknya minat masyarakat yang menggunakan ojol (ojek online) ini. Banyak supir bemo atau angkot yang protes dengan adanya aplikasi ini. Karena, dengan banyak peminat ojek online para supir angkot menjadi sepi penumpang. Sehari pun mereka terkadang mendapat upah yang sedikit. Belum lagi dari hasil angkot mereka yang tidak seberapa, mereka juga harus setor kepada atasan mereka. Maka dari itu para supir angkot yang mendapat upah sedikit. Terkadang para supir angkot yang tidak bertanggung jawab  menaikkan tarif ongkos dari biasanya. Hal ini juga membuat masyarakat malas untuk bepergian menggunakan angkot. Karena, kebanyakan supir angkot menunggu kursi penumpang angkot sampai terisi penuh semua. Sehingga penumpang lain yang terburu-terburu menjadi malas untuk naik angkot. Selain itu menunggu terlalu lama juga menjadi faktor masyarakat menjadi malas untuk menggunakan angkot. Dan lebih memilih ojek online untuk bepergian.

Tidak hanya supir angkot, ojek pangkalan pun juga ikut protes karena mereka sepi penumpang. Karena tarif ojek pangkalan lebih mahal daripada tarif ojek online. Bahkan di suatu daerah ada yang mengancam mengusir ojek online karena supir ojek pangkalan menjadi sepi sejak adanya aplikasi ojek online ini.

Selain mempermudah masyarakat ojek online juga menciptakan pekerjaan untuk pengangguran. Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di indoneia.

Oleh : Badriatul Hasanah