Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tantangan Calon Pendidik di Era Modernisasi

Apa kabar para calon pendidik dan pencetak generasi muda masa depan? Sudah siapkah anda menghadapi tantangan dan rintangan kemajuan di era globalisasi untuk calon peserta didik kita nanti?
Di era globalisasi modern seperti yang sedang terjadi saat ini, merupakan zaman yang semakin menuntut setiap individu untuk terus maju dan berkembang.Namun hal itu, tentunya juga memunculkan permasalahan-permasalahan baru yang menantang para pendidik.

Seiring dengan perkembangan zaman tersebut, hal ini dapat memudarkan iman seseorang lantaran manusia akan larut dalam kemewahan gemerlapnya dunia. Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia yang handal dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta beriman dan taqwa.Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan menanamkan nilai agama maupun spiritual pada anak usia dini sebagai foundamental dari kepribadian mereka di masa yang akan datang nantinya.

Modernisasi merupakan sebuah perubahan yang tidak bisa dihindari oleh setiap insan yang hidup berdampingan dengan bangsa maupun negara lain. Hal ini tentunya membuat setiap individu untuk mau menerima segala konsekuen yang ada. Baik itu merupakan efek positif maupun negatif. Oleh karenaitu, diperlukan filter yang cukup kuat untuk memilah-milah berbagai hal tersebut.

Proses pemilahan tersebut tentunya harus dimulai sejak dini, yaitu pada masa anak usia dini. Karena masa ini merupakan masa yang menentukan kepribadian mereka di kehidupan yang akan datang. Dalam hal ini, kita sebagai pendidik AUD merupakan subjek yang paling berperan dalam kegiatan tersebut, karena kita lebih memiliki intensitas kuantitas untuk berinteraksi dengan mereka setiap hari.
Sebagai pendidik yang selalu mendampingi anak usia dini, tentunya menjadi suatu hal yang miris apabila efek dari modernisasi dapat mengikis kepribadian moral agama dan identitas suatu bangsa nantinya.

Pendidik

Hal ini tentunya menjadi suatu tantangan yang berat bagi para pendidik, karena mereka harus mempersiapkan ketahanan benteng generasi muda yang tentunya di bangun pada anak usia dini. Sehingga, kita perlu memahami betapa urgennya penanaman pendidikan nilai keagamaan untuk anak usia dini. Beberapa hal yang dapat di terapkan oleh pendidik adalah dengan member pengajaran kepada anak mengenai tata cara sholat, menghafalkan doa-doa dalam kehidupan sehari, menghalkan surat-surat pendek, serta belajar membaca Al-Qur’an yang diawali dari belajar iqro’ pada anak usia dini. Beberapa kegiatan tersebut dapat membantu dalam membangun dasar terbentuknya pribadi muslim yang seutuhnya dalam mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal yang meliputi akhlak, perilaku, intelektual serta fisik dalam lingkungan pendidikan kondusif, demokratis dan kompentitif.

Para ahli berasumsi bahwa pada anak usia dini merupakan tahap dimana anak mengalami golden age (masa keemasan), hal tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh penelitian yang menyatakan bahwa pada masa ini kemampuan kognitif anak berkembang pesat, sehingga memudahkan anak untuk menyerap dan memahami segala aspek pembelajaran yang diaterima. Hal ini tentunya menjadi motivasi bagi pendidik untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada anak usia dini untuk membangun benteng ketahanan kepribadian mereka agar menjadi generasi muda yang maju, terampil, serta berakhlak mulia.

Oleh karena itu, marilah kita bersama-bersama menghalau segala tantangan yang siap menghadang kita di depan sana, marilah kita membangun pondasi sekuat mungkin untuk membentengi generasi muda bangsa ini yang kita awali dari penanaman nilai keagamaan pada anak usia dini. Marilah kita bersama-sama merangkul berbagai lapisan masyarakat dalam mewujudkannya. Karena kita tidak akan mampu berusaha secara optimal dalam menghalau tantangana pabila kita berjalan sendiri.

By: Qumillaila