Penerapan Strategi Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Fiqih Kelas V
Strategi pembelajaran merupakan pola atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran, banyak sekali strategi yang dapat digunakan guru untuk membantu dalam penyampaian materi kepada anak didiknya. Tetapi, seorang guru juga harus bisa memilih dan memilah strategi mana yang cocok untuk digunakan dalam sebuah mata pelajaran yang akan di ajarkan dalam kelas.
Salah satu strategi yang sering digunakan dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah yaitu Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah atau biasa disebut dengan SPBM. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah adalah strategi yang pembelajarannya lebih banyak menggunakan masalah-masalah di kehidupan nyata agar peserta didik dapat berfikir lebih konkrit dan lebih mengembangkan kretifitas mereka.
Strategi ini merupakan salah satu strategi yang mudah dilaksanakan dalam pembelajaran, karena tidak membutuhkan peralatan yang begitu banyak, hanya saja strategi ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan langkah-langkahnya. Ada beberapa ciri-ciri SPMB yang harus kita ketahui diantaranya yaitu pertama, strategi ini lebih menuntut peserta didik untuk berfikir, bermusyawarah dan mengolah data agar dapat disimpulkannantinya.
Kedua, pada strategi ini masalah menjadi kata kunci dalam pembelajaran, jika tidak ada masalah, jadi pembelajaran ini tidak bisa dilaksanakan. Ketiga, strategi ini membuat seorang peserta didik untuk berfikir secara ilmiah, agar mereka dapat mengaplikasikannya ke dalam kehidupan nyata. Dalam strategi SPMB ini juga memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu mengajukan pertanyaan atau masalah, peserta didik bekerja dalam kelompok, penyelidikan autentik. berfokus pada kedisiplinan, dan menghasilkan produk dan memamerkannya.
Dalam stategi SPBM, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh guru dengan benar, diantaranya adalah:
- Tahap pendahuluan, pada tahap ini seorang guru memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari hari ini dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi tersebut. Kemudian seorang guru membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok dan menjelaskan bagaimana model pembelajaran yang akan digunakan pada pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- Tahap pengembangan, pada tahap ini seorang guru melakukan pengembangan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari pada tiap-tiap kelompok. Pada tahap ini juga guru melakukan pengewasan kepada kelompok-kelompok dalam menyelesaikan permasalahan pada kelompoknya, dan guru akan membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
- Tahap penerapan, pada tahap ini peserta didik mengumpulkan tugas yang sudah diselesaikan bersama kelompoknya. Kemudian guru memanggil secara acak urutan nomor kelompok untuk mempresentasikan maslah yang sudah diselesaikan ke depan kelas agar peserta didik terbiasa berbicara di depan teman-temannya.
- Tahap evaluasi, dalam penilaian evaluasi seoarang guru tidak menganjurkan peserta didik secara kelompok, tetapi secara individu. Jadi, seorang guru bisa mengetahui kemampuan peserta didik setelah brkelompok, apakah mereka semua faham terhadap materi yang dipelajari atau tidak. Dan penilian secara individu akan menjadi lebih efektif daripada penilaian berkelompok. Dalam setiap strategi pembelajaran, pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.
Berikut merupakan kekurangan dan kelebihan dalam Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, antara lain : a). Kelebihan SPMB, b). Melatih siswa untuk menemukan hal-hal baru, c). Meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, d). Mengembangkan pengetahuan siswa. e). Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, f). Kekurangan SPBM, g). Jika siswa merasa malas dan tidak emmiliki rasa kepercaaan dri, maka ia akan enggan untuk mencoba maju ke depan teman-temannya. h). Membutuhkan durasi waktu yang agak lama, i). Guru harus menyiapkan semua perlengkapan mengajar jauh-jauh hari sebelum maeri tersebut disampaikan.
Strategi ini juga sangat cocok diterapkan dalam pmbelajaran Fiqih di kelas atas, karena jika dikelas bawah mereka masih belum bisa diajak untuk berfikir kritis dan kreatif. Dan juga pengkondisian kelas lebih efektif jika digunakan dalam kelas atas karena karakteristik kelas bawah masih sulit unuk dikondisikan.
Dalam pembelajaran fiqih juga siswa lebih bak diberikan contoh-contoh masalah dalam kehidupan sehari-hari agar peserta didik terbiasa dan menerapkan ilmu fiqihnya di kehidupan secara konkrit. Contohnya, dalam materi kelas V semester 1 ada materi Makanan dan Minuman Halal. Guru menjelaskan materi tersebut dengan memberikannya sebuah masalah yang ada di kehidupan sehari-hari mereka maka mereka akan lebih mudah memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan nyata mereka.
Jadi, dalam pembelajaran Fiqih MI strategi ini sangat cocok untuk diterapkan karena persiapannnya yang tidak begitu rumit dan cara penyampainnya yang mudah. Strategi ini juga membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, strategi ini juga mengarahkan peserta didik untuk berfikir aktif dan kreatif. Strategi ini juga sangat berkaitan dengan Kurikulum 2013 , dimana peserta didik lebh aktif dari gurunya.
By : Nadha Luthfiyah Firdaus