Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Prodi PGMI Menyiapkan Guru Profesional dalam Menghadapi Revolusi Indutri?

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mempunyai jurusan keguruan atau disebut dengan Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan Tarbiyah dan Keguruan mempunyai beberapa program studi yaitu PAI (Pendidikan Agama Islam), PBI (Pendidikan Bahasa Inggris), PBA (Pendidikan Bahasa Arab), MPI (Manajemen Pendidikan Islam), Matematika, PGRA, PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah). Salah satu program studi yang sangat diminati yaitu program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah karena penanaman nilai di mulai dari tingakan madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Progam Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah meningkatkan kualitasnya dengan mendapat Akreditasi B. Hingga saat ini Progam Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah sedang proses pengajuan untuk akreditasi A. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sama seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar tetapi didalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah  lebih tentang keislaman.  Progam Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah adalah progam pendidikan yang membentuk mahasiswa menjadi calon guru Madrasah ibtidaiyah yang unggul dan kompetitif.

Menyiapkan Guru Profesional Era Revolusi Industri Abad 21


Di dalam program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dalam kegitan pembelajaran mempunyai beberapa mata kuliah yang memfasilitasi berkembangnya cara berfikir mahasiswa menjadi guru professional dengan bimbingan dosen yang berkualitas. Mata kuliah tersebut yaitu Ilmu alam dasar dan Ilmu budaya dasar, Evaluasi pembelajaran, Pramuka, Pendidikan kewarganegaraan, Studi al-qur’an, Bahasa Indonesia di MI/SD, IPA di MI/SD, Kapita selekta ipa, Kapita selekta matematika, Konsep Pembelajaran Bahasa Jawa, Matematik MI/SD, Pembelajaran IPA, Pembelajaran Matematika, Pembelajaran penjaskes,  Jurnalistik, IPS MI/SD,  Profesi guru profesional, Statistika, Manajemen pendidikan, Metodelogi penelitian, Penelitian Tindakan Kelas, Strategi pembelajaran, Perangkat pembelajaran, Pengembangan kurikulum, dan Media pembelajaran, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Filsafat Pendidikan Islam, Ilmu Pendidikan Islam, Bimbingan Konseling, Keterampilan Berbahasa, Pembelajaran Matematika, Stud Hadist, Teknologi Informasi, Pembelajaran SKI, Psikologi Perkembangan Anak, Pembelajaran Aqidah Akhlak, Pembelajaran Al-Qur’an Hadist, Pembelajaran Bahasa Arab MI, Pembelajaran Fiqih, Kesenian, Olahraga. Banyak sekali mata kuliah untuk membangun dan berkembangnya cara berfikir mahasiswa program studi pendidikan guru madrasah ibtidaiyah menjadi guru yang professional.

Di dalam program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah tidak hanya mempelajari teori saja tetapi juga mempraktekan seperti: dalam mata kuliah kesenian mahasiswa PGMI juga menampilkan seni tari dan seni musiknya dalam pagelaran seni, dalam mata kuliah olahraga mahasiswa PGMI juga mempraktekan selayaknya guru olahraga di sekolah dan mengatur siswa saat outbond, dalam mata kuliah pembelajaran mahasiswa PGMI  juga mempraktekan selayaknya mengajar siswa secara langsung di dalam mata kuliah PGMI sebelum praktek mengajar juga mempersiapkan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran, di dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan dan bimbingan konseling Anak juga diajarkan untuk bisa mengetahui psikologi anak bagaimana cara menangani anak yang baik, di dalam mata kuliah konsep pembelajaran bahasa jawa juga bisa mengetahui cara berbahasa jawa yang baik menulis aksara jawa dengan benar dan ada juga bermain gamelan, di dalam mata kuliah perkembangan kurikulum mahasiswa PGMI langsung terjun ke sekolah melihat perkembangan kurikulum di sekolah setelah itu mahasiswa memperbaiki kurikulum di sekolah tersebut, di dalam mata kuliah pramuka mahasiswa PGMI juga harus bisa pramuka dan menghandle siswa saat berkemah, di Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pendidikan karakter dilaksanakan dengan pengembangan nilai-nilai karakter pada matakuliah akhlak diajarkan oleh dosen kepada mahasiswa. Karena pendidikan karakter ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral, mahasiswa diharapkan mampu memiliki dan berperilaku dengan ukuran baik dan buruk yang didasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama Islam. Adapun pendidikan karakter yang diharapkan dari pembelajaran Akhlak adalah untuk membentuk identitas diri menuju keuntungan pribadi.

Penanaman akhlak diutamakan agar mahasiswa didik tidak mengalami kegoncangan pikiran dan jiwanya dalam menentukan sosial atau problem yang dihadapinya. Sehingga pendidikan yang pertama dan utama adalah pembentukan keyakinan kepada Allah SWT yang diharapkan dapat melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian mahasiswa. Dalam pemahaman pendidikan akhlak ini, mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanannya yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji, membelajarkan mahasiswa untuk melakukan perbuatan baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, mahasiswa juga diarahkan untuk mencapai keseimbangan antara kemajuan lahiriyah maupun batiniyah, keselarasan hubungan sesame manusia maupun lingkungannya juga hubungan vertical dengan Tuhannya. Jadi mahasiswa sudah di bimbing untuk menjadi guru yang kreatif, berkompeten, dan professional. Prodi Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sangat menyenangkan, selain kita mendapatkan ilmu pengetahuan umum, kita juga mendapatkan ilmu pengetahuan agama, ditambah lagi ketika mendapat mata kuliah Praktik Lapangan I (Microteaching), kita berlagak menjadi layaknya anak-anak MI, dengan tingkah laku layaknya anak MI yang sedang belajar di dalam kelas. Lulusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah selain dibekali pengetahuan juga dibekali pengetahuan keagamaan. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah juga mengajarkan ilmu dan mendidik akhlak kepada siswa. 
 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah memberikan ruang gerak, arah, kebijakan serta strategi dalam kerangka menyiapkan kompetensi keguruan kepada calon guru agar menjadi ahli dan professional secara akademik, serta memiliki sejumlah pengetahuan keguruan yang menjadi modal dasar untuk menjadi tenaga pendidik yang layak, kompeten, serta terikat dengan sejumlah kode etik keguruan pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah. PGMI bertujuan untuk menghasilkan calon-calon guru kelas di MI yang memiliki kompetensi pedagogic, kepribadian, professional, dan sosial. Mendesain pendidikan program PGMI agar mampu memberikan karakteristik ideal yang menjanjikan, dengan upaya membekali mahasiswa program PGMI dengan sejumlah kompetensi melalui tawaran kurikulum dan kemampuan berkompetensi, selain membekali content teoritis juga professional empiris sesuai dengan kebutuhan.
Secara nasional, jika dilihat pendidikan di tanah air telah memberikan bukti nyata akan peran sertanya mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Dr. Fauzan dua tantangan besar bagi calon guru Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pertam yang disebut sebagau tantangan eksternal yang berupa arus globalisasi (seperti WTO, ASEAN Community (MEA), APEC, CAFTA). Kedua, tantangan internal berupa tuntutan mutu pendidikan yang mengacu kepada aspek Standar Nasional Pendidikan (pengakuan terhadap mutu lulusan, standarisasi kurikulum, proses/kegiatan perkuliahan, proses penilaian, penelitian, dan pengabdian dosen). Menurut Dr.Fauzan pendidikan bermutu salah satunya melalui penguatan penilaian untuk mengukur (of), mendorong (for), dan menstimuli (as) ketercapaian kecakapan abad 21. Sedangkan kecakapan hidup 21st Century learning, meliputi to know, to do, to be, and to live together. Sehingga perlu generasi kratif, generative yang memiliki keutuhan kompetensi mulai dari sikap (spiritual dan sosial), keterampilan (kreativitas dan inovasi dan pengetahuan (berpikir orde tinggi). Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Uneversitas Islam Sunan Ampel Surabaya  merupakan program studi yang dirancang untuk menghasilkan calon guru-guru MI yang berkualitas dan professional, selama menempuh studi di program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah mahasiswa akan meningkatkan kompetensi sebagai guru MI melalui belajar mengajar di setiap bidang ilmu inti dalam perkuliahan. Selain itu mahasiswa akan mengasah kemampuan (educator, leader, dan manager, consultant, maupun supervisor) dalam kegiatan KKN-PPL yang dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar.
By : Dwi Yustikasari