Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

REVIEW BUKU STRATEGI PEMBELAJARAN

REVIEW BUKU STRATEGI PEMBELAJARAN

Review Kurikulum Buku Strategi Pembelajaran


  1. Identitas Buku
Judul                : Strategi & Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter
Penulis             : Barnawi & M. Arifin
Editor               : Meita Sandra
Proofeader      : Nurhid
Desain Cover   : TriAT
Desain Isi         : Leelo Legowo
Penerbit           : AR-RUZZ MEDIA
Alamat             : Jl. Anggrek 126 Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jogjakarta 55282
Telp./Fax         : (0274) 488132
E-mail              : arruzzwacana@yahoo.com
ISBN                 : 978-979-25-4901-0
Cetakan           : II, 2013
Tebal               : 110 halaman, 14,8 x 21 cm

  1. Ulasan Buku
Buku karangan dari Barnawi & M. Arifin terdiri dari 8 bab yang berisi tentang strategi pembelajaran pendidikan karakter untuk peserta didik dan beberapa materi yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Berikut ulasan pada tiap bab-nya :
1.      Bab I Urgensi Pendidikan Karakter
Pada bab ini penulis membahas tentang betapa pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik. Di era global seperti sekarang ini, ancaman hilangnya nilai-nilai karakter pada peserta didik semakin nyata. Hilangnya nilai-nilai pendidikan karakter yang terus tergerus oleh arus globalisasi, yang utamanya kesalahpahaman dalam memahami makna kebebasan sebagai sebuah demokrasi dan kemajuan teknologi juga berperan aktif dalam ancaman pendidikan karakter. Membangun pendidikan karakter memang tidak serta-merta menampakkan bentuk/hasil, tetapi membutuhkan proses panjang. Namun pengajar juga dapat menjadikan negara lain untuk pemicu pelaksanaan pendidikan karakter. Dan juga dapat menjadikan motivasi pengembangan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
2.      Bab II Hakikat Pendidikan Karakter
Dalam bab ini di jelaskan makna dari pendidikan karakter itu sendiri. Secara harfiah karekter merupakan kualitas mental atau moral, nama atau reputasi. Dalam kamus psikologi karakter sendiri memiliki arti kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, sedangkan pendidikan karakter adalah pendidikan ihwal atau pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam tiga ranah cipta,rasa,dan karsa. Hendaklah individu harus memiliki karakter esensial, dikarenakan karakter esensial yang dimiliki oleh individu akan membawa implikasi positif untuk terbangunnya karakter yang lain. Memiliki watak profetik dengan tidak memikirkan dirinya sendiri. Pendidikan memang harus menganut progresivisme dengan adaptif terhadap perkembangan zaman dan humanis dengan memberi individu bebas beraktualisasi. Namun, progesif tanpa sadar akan tanggung jawab atas pemilihan sikapnya hanyalah akan mempercepat rusak dan hilangnya karakter. Tujuan akhirnya yaitu terwujudnya insan yang berilmu dan berkarakter, tetapi karakter yang diharapkan tidak tercerabut dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia sebagai perwujudan nasionalisme dan sarat muatan agama (religius).
3.      Bab III Sebelas Pendidikan Karakter di Sekolah
Dalam pembentukan pendidikan karakter, sekolah dipercaya masyarakat untuk mendidik anak-anaknya. Tanggung jawab stakeholder sekolah terhadap karakter anak adalah tanggung jawab dunia-akhirat. Sejujurnya, sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membentuk karakter anak. Tetapi, ada beberapa hal yang dihadapi sekolah untuk menghadapi fakta yang tidak mudah dan bahkan berpotensi mengaborsi karakter siswa.
4.      Bab IV Kebijakan dan Grand Design Pendidikan Karakter di Indonesia
Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa pendidikan formal tidak pernah lepas dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Salah satu kebijakan tersebut adalah mengenai struktur kurikulum, kompetensi yang harus dicapai, sistem evaluasi, dan lainnya. Sedangkan karakter seseorang tidak terlepas dari bagaimana pendidikan dan pola asuh orangtua dirumah. Karakter seseorang dibentuk dari apa yang dipelajarinya di sekolah, dalam keluarga di rumah, dan lingkungan masyarakat sekitar. Untuk itulah, pembudayaan dan pemberdayaan menjadi hal yang penting untuk dilakukan bersama.pembudayaan dan pemberdayaan akan efektif jika dibarengi dengan proses pembiasaan/habituasi. Pembiasaan berpedoman pada kebijakan yang diambil, adanya standar baku (pedoman), disesuaikan dengan kondisi lingkungan, dan sumber daya yang dimiliki. Jadi transfer nilai-nilai luhur dalamdiri anak melalui keluarga, sekolah, dan masyarakat outcome yang diharapkan adalah terwujudnya perilaku berkarakter.
5.      Bab V Pendidikan Holistik dan Desain Pendidikan Karakter di Sekolah
Pendidikan holistik merupakan suatu respons yang bijaksana atas ekologi, budaya, dan tantangan moral pada abad ini, yang bertujuan untuk mendorong para kaum muda sebagai generasi penerus untuk dapat dengan bijaksana dan bertanggung jawab dalam suatu masyarakat yang saling pengertian dan secara berkelanjutan serta ikut berperan dalam pembangunan masyarakat. Dan tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demokratis, dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi  dengan lingkungannya. Dan juga desain pendidikan karakter di sekolah sangat berkaitan dengan mamajemen sekolah. Manajemen sekolah berhubungan dengan bagimana perencana pendidikan karakter, pelaksanaan pendidikan  karakter, dan evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter.
6.      Bab VI Strategi Pendidikan Karakter di Sekolah
Pembelajaran yang diciptakan di sekolah membutuhkan perencanaan yang matang, sesuai alokasi waktu, mengandung kompetensi dasar,menunjukkan sumber referensi,  terdapat langkah-langkah pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran dan menyajikan model evaluasi. Desain pembelajaran merupakan kegiatan penting untuk dilaksanakan sebelum seorang guru melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas.
7.      Bab VII Silabus dan RPP Pendidikan Karakter
Silabus dibuat untuk memperjelas mengenai kompetensi apa yang harus dimiliki, prosedur, dan sumber mana yang dapat digunakan untuk mencapai suatu kompetensi dan nilai apa yang harus ditanamkan serta bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik telah menguasai kompetensi tersebut. Namun, silabus saja tidak cukup. Perencanaan yang baik harus ditunjang deng Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP yang menggambarkan bagaimana proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan optimal.
8.      Bab VIII Guru dalam Pendidikan Karakter
Pada bab terakhir ini penulis menjelaskan bahwa tugas guru tidak hanya mengajar, tetapi juga bertanggung jawab untuk mewariskan sistem nilai kepada peserta didik dan menerjemahkan sistem nilai itu melalui kehidupan pribadinya.

  1. Keunggulan dan Kelemahan
1.      Keunggulan
Memberikan informasi-informasi penting tentang pendidikan karakter yang bisa diterapkan di sekolah. Di dalam buku ini terdapat penjelasan-penjelasan secara rinci tentang strategi pembelajaran pendidikan karakter untuk peserta didik sehingga memudahkan pembaca untuk memahami apa yang dimaksud oleh penulis. Terdapat juga beberapa contoh yang mendukung pembaca agar bisa membayangkan dengan lebih nyata dan jelas.
2.      Kelemahan
Terdapat beberapa kata yang belum dijelaskan atau susah untuk dipahami pembaca. Misalnya : ihwal, profetik, dan semenyampang. Serta ada beberapa kata yang mungkin kurang etis, misal : bugil dan adegan dewasa dll.

  1. Kesimpulan
Buku ini ditujukan untuk kalangan mahasiswa, guru, dan masyarakat umum. Buku ini juga dapat  dijadikan referensi oleh mahasiswa, dan guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Dan juga dapat menjadi bahan bacaan karena memuat informasi-informasi penting yang dapat menambah wawasan tentang pendidikan karakter.

By : Anggun Muslikhah (D77218029)