Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana PERAN GURU DALAM MENGATASI MASALAH PESERTA DIDIK YANG TIDAK MENGERJAKAN PR?


PERAN GURU DALAM MENGATASI MASALAH PESERTA DIDIK


Banyak masalah yang timbul di dalam proses pembelajaran. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah peserta didik yang tidak mengerjakan pr dengan berbagai alasan. Lalu, mengapa peserta didik tidak mengerjakan pr, apa penyebabnya dan bagimana cara mengatasinya? Pada artikel ini saya akan membahas hal tersebut dan mengupas tuntas penyelesainnya.

Memberikan PR (Pekerjaan Rumah) merupakan cara guru untuk memantau kegiatan peserta didik di rumah. Harapan guru adalah PR tersebut dikerjakan sendiri oleh peserta didik dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar guru mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan, dan memastikan strategi pembelajaran yang diterapkan telah sesuai atau belum sesuai. Namun, pada kenyataannya banyak peserta didik yang tidak mengerjakan PR, bahkan ada dari mereka yang PR nya dikerjakan oleh guru les atau orang tua peserta didik. Hal tersebut tentu tidak sesuai dengan harapan guru.

Hal yang paling sering dijumpai adalah peserta didik tidak mengerjakan PR dengan alasan malas. Kata “malas” memang identik dengan sesuatu yang tidak baik, yang tidak enak didengar. Dari sudut pandang guru malas adalah kesalahan peserta didik yang tidak memiliki keinginan untuk menyelesaikan tugas rumahnya. Namun, sebenarnya malasnya peserta didik memiliki alasan, bisa jadi peserta didik yang malas karena kurang suka dengan pelarannya, kurang suka dengan cara guru penyampaikan materinya, kurang paham dengan materinya ataupun kurangnya perhatian dari orang tua tentang PR yang diberikan gurunya. Malas bukanlah karakter seorang anak, melainkan rasa ketika tidak suka atau tidak nyaman terhadap suatu hal. Jadi malas bisa dirubah dengan cara membuat senang dan membuat nyaman seorang anak dengan materi yang dijadiakan PR tersebut, dengan kata lain guru lah yang harus bisa menjadikan rasa malas seorang peserta didik menjadi rasa semangat untuk melakukan suatu hal. Kendati demikian, orang tua juga memiliki tanggung jawab besar disini, karena PR merupakan pekerjaan rumah dan ketika di rumah orang tualah yang meiliki tanggung jawab penuh terhadap anak-anaknya.

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan banyak solusi. Karena orang tua, peserta didik maupun guru sama-sama memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya mengerjakan PR. Solusi-solusi tersebut adalah:
  1. Guru hendaknya membuat materi yang menyenangkan untuk peserta didik. Materi yang asik akan menjadikan peserta didik menjadi semangat menyelesaikan tugasnya dan tidak malas karena baginya materi tersebut nyaman dan menyenangkan 
  2. Guru memilih materi yang dijadikan PR tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sulit. Jika terlalu banyak dan sulit, maka siswa sudah membayangkan sesuatu yang kurang menyenangkan dan menjadikannya malas untyk mengerjakan 
  3. Menumbuhkan rasa tanggung jawab pada peserta didik. Penanaman tanggung jawab disini tidak harus dengan kekerasan dan hukuman fisik, tanggung jawab dapat dibentuk dengan cara memberikan kepercayaan kepada peserta didik, karena anak-anak akan lebih senang ketika memutuskan suatu hal sendiri bukan memutuskan hal oleh orang lain. Sebagai guru juga harus memiliki tanggung jawab dan mempratekkan pada peseta didik agar peserta didik dapat mencontohnya
  4. Seorang guru juga harus memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik. Jika ada PR di rumah, maka guru tidak segan untuk menanyakan PR tersebut dan  keadaan peserta didik di rumah serta perkembangan pembelajaran durumah. 
  5. Orang tua juga harus menyadari pentingnya mengerjakan tugas sekolah. Jadi orang tua di rumah harus mengawasi pembelajaran di rumah.   


By: Umi Hanifatus Sholihah