Bagaimana Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa?
Keterampilan membaca merupakan kunci keberhasilan belajar anak, semakin baik keterampilan membaca semakin baik pula prestasi belajarnya. Oleh karena itu kemampuan membaca anak di tingkatan sekolah dasar harus diprioritaskan agar anak mudah dalam memahami pelajaran yang disajikan dalam buku.
Meski demikian masih terdapat siswa tingkatan sekolah dasar yang lemah dalam keterampilan membaca sehingga anak tersebut mengalami ketertinggalan dalam sebagian besar mata pelajaran. hal ini dilatar belakangi karena kemampuan berfikir setiap siswa dalam satu kelas memiliki perbedaan dan juga terdapat siswa yang kurang diperhatikan oleh kedua orang tuanya saat beraktivitas dirumah, sehingga anak hanya belajar di lingkungan sekolah saja.
Hal ini bukanlah masalah yang dapat dianggap remeh karena jika anak sulit membaca atau lemah dalam kemampuan membaca tidak mendapatkan penanganan secepatnya, bukan tidak mungkin mereka tetap tidak akan dapat membaca maupun menulis hingga dewasa. Kesalahan mengeja, menuliskan huruf atau tidak mamapu membaca dengan cepat mengakibatkan mereka merasa kecewa dengan dirinya sendiri, minder dan akhirnya menarik diri dari pergaulan. Ketika seorang anak dengan kesulitan membaca merasa frustasi, bukan tidak mungkin ia akan melampiaskan kekecewaannya dengan perilaku destruktif.
Oleh karena itu guru memiliki peran yang sengat besar untuk mendidik siswa agar siswa dapat mebaca dengan lancar dengan cara melakukan pendekatan yang berbasis problem solving. Berikut langkah- langkah dalam penerapan pendekatan yang berbasis problem solving:
1. Identifikasi masalah
Langka awal dalam penyelesaian masalah adalah dengan mengidentifikasi masalah atau kendala apa yang dialami oleh siswa. dalam penerapan kurukulum 2013 ini. guru dapat dengan mudah mengidentifikasi masalah karena hanya terdapat guru kelas untuk satu kelas sehingga guru kelas benar-benar diberi tanggung jawab penuh pada siswa dalam satu kelas tersebut dan dapat dengan mudah mengontrol kegiatan belajar siswa.
2. Mencari penyebab masalah
Setelah mengidentifikasi masalah guru harus mencari penyebab dari permasalahan yang dialami oleh siswa dengan cara melihat pola belajar siswa di sekolah, pergaulan siswa dilingkungan sekolah, kemudian pola belajar dan pergaulan siswa dirumah. Untuk mengontrol pola belajar dan pergaulan siswa dirumah guru harus memanggil orang tua siswa untuk berkomunikasi dalam rangka membahas kendala yang dialami siswa dalam proses pembelajaran tersebut.
3. Mencari solusi dari permasalahan
Setelah penyebab dari permasalan telah ditemukan guru harus mencari solusi yang tepat untuk permasalahan yang dialami siswa dengan melihat penyebab dari munculnya masalah, agar solusi yang digunakan sesuai dengan kondisi siswa, seperti penyebab kurangnya perhatian orang tua pada jam belajar siswa dirumah. Oleh karena itu guru harus memberikan tindakan pada siswa yang berupa perhatian khusus pada siswa yang lemah dalam kemampuan membacanya dan memberikan les atau jam tambahan untuk siswa tersebut.
Jika penyebab anak lemah dalam membaca dikarenakan kurangnya minat belajar dan anak lebih condong aktif dalam kemampuan fisiknya atau kemampuan psikomotornya maka guru harus mengubah metode pembelajarannya dengan menggunakan metode yang lebih kreatif seperti materi yang diaplikasikan dalam permainan (teka-teki silang) atau dengan memanfaatkan media yang ada berupa video.
4. Mengaplikasikan solusi yang telah direncanakan
Langkah selanjutnya yakni mengaplikasikan solusi yang telah direncanakan pada siswa yang lemah dalam kemampuan membacanya. Dalam mengaplikasikan sebuah solusi membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena perlu adanya penyesuaian dengan situasi dan kondisi kelas. Dalam proses penerapan solusi pada siswa guru heendaknya memperhatikan hal-hal berikut.
a. Jangan menghukum siswa karena ketidak mampuannya
Jika siswa terus menerus dimarahi terlebih lagi di depan teman-temannya karena ketidak mampuannya dalam membaca maka tidak menutup kemungkinan anak akan semakin terpukul dan merasa dipermalukan. Hal ini akan menjadikan anak tidak mau lagi belajar.
b. Jangan berhenti memberi motivasi pada siswa
Guru merupakan orang tua siswa disekolah, oleh karena itu ketika siswa gagal atau sulit dalam menerima pelajarannya maka guru lah yang menjadi orang pertama memberikan perhatiannya kepada siswa tersebut dengan cara memotivasi agar siswa merasa terdorong untuk terus berusaha bangkit dari kegagalannya.
c. Mengajar dengan sabar dan lebih mendasar
Ketika siswa yang masih berada di tingkatan sekolah dasar, siswa akan cenderung bermain daripada belajar, hal ini merupakan hal yang wajar. oleh karena itu kita sebagai guru harus bersabar dan mengajarinya dengan bahasa dan kata-kata yang mendasar atau mudah dirumah guru harus memanggil orang tua siswa untuk berkomunikasi dalam rangka membahas kendala yang dialami siswa dalam proses pembelajaran tersebut.
3. Mencari solusi dari permasalahan
Setelah penyebab dari permasalan telah ditemukan guru harus mencari solusi yang tepat untuk permasalahan yang dialami siswa dengan melihat penyebab dari munculnya masalah, agar solusi yang digunakan sesuai dengan kondisi siswa, seperti penyebab kurangnya perhatian orang tua pada jam belajar siswa dirumah. Oleh karena itu guru harus memberikan tindakan pada siswa yang berupa perhatian khusus pada siswa yang lemah dalam kemampuan membacanya dan memberikan les atau jam tambahan untuk siswa tersebut.
Jika penyebab anak lemah dalam membaca dikarenakan kurangnya minat belajar dan anak lebih condong aktif dalam kemampuan fisiknya atau kemampuan psikomotornya maka guru harus mengubah metode pembelajarannya dengan menggunakan metode yang lebih kreatif seperti materi yang diaplikasikan dalam permainan (teka-teki silang) atau dengan memanfaatkan media yang ada berupa video.
4. Mengaplikasikan solusi yang telah direncanakan
Langkah selanjutnya yakni mengaplikasikan solusi yang telah direncanakan pada siswa yang lemah dalam kemampuan membacanya. Dalam mengaplikasikan sebuah solusi membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena perlu adanya penyesuaian dengan situasi dan kondisi kelas. Dalam proses penerapan solusi pada siswa guru heendaknya memperhatikan hal-hal berikut.
a. Jangan menghukum siswa karena ketidak mampuannya
Jika siswa terus menerus dimarahi terlebih lagi di depan teman-temannya karena ketidak mampuannya dalam membaca maka tidak menutup kemungkinan anak akan semakin terpukul dan merasa dipermalukan. Hal ini akan menjadikan anak tidak mau lagi belajar.
b. Jangan berhenti memberi motivasi pada siswa
Guru merupakan orang tua siswa disekolah, oleh karena itu ketika siswa gagal atau sulit dalam menerima pelajarannya maka guru lah yang menjadi orang pertama memberikan perhatiannya kepada siswa tersebut dengan cara memotivasi agar siswa merasa terdorong untuk terus berusaha bangkit dari kegagalannya.
c. Mengajar dengan sabar dan lebih mendasar
Ketika siswa yang masih berada di tingkatan sekolah dasar, siswa akan cenderung bermain daripada belajar, hal ini merupakan hal yang wajar. oleh karena itu kita sebagai guru harus bersabar dan mengajarinya dengan bahasa dan kata-kata yang mendasar atau mudah.
By: Nur Lailatun Nadifah