Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian evaluasi pembelajaran

Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Evaluation yang artinya penilaian. Evaluasi memiliki banyak arti yang berbeda, menurut Wang dan Brown dalam buku yang berjudul Essentials of Educational Evaluation, dikatakan bahwa “Evaluation refer to the act or process to determining the value of something”, artinya “evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu”. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan. 



Sedangkan Evaluasi menurut Cross adalah “Evaluation is a process which determines the extent to which objectives have been achieved”, yang artinya Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat dari mana suatu tujuan dicapai. Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Evaluasi adalah proses menentukan nilai suatu objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu, di mana objeknya adalah hasil belajar siswa dan kriterianya adalah ukuran (sedang, rendah, tingginya).


Dalam proses pendidikan, evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan memainkan peranan yang besar dalam mengidentifikasi keberhasilan suatu program pendidikan. Pada dasarnya, evaluasi dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi tentang jarak antara situasi yang ada dan situasi yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dengan menggunakan data dan informasi yang ada, guru dapat mengambil keputusan tentang kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Agar proses evaluasi dapat berlangsung, maka instrumen evaluasi harus direncanakan, disusun, dan dilaksanakan.


Evaluasi juga merupakan proses mengumpulkan data dasar dan menelaah misalnya tentang efektivitas program belajar dan pembelajaran, seperti dalam PKB (Program Kegiatan Belajar), kebijakan dan prosedur pelaksanaan PPP (Program Pembentukan Perilaku) atau PKD (Pengembangan Kemampuan Dasar).  


Secara operasional, mengevaluasi program pembelajaran berarti mengamati, memeriksa, meneliti maksud atau tujuan dalam merencanakan dan melaksanakan suatu kegiatan program tertentu, misalnya tujuan sasaran (TPK = Tujuan Pembelajaran Khusus), dan hasilnya (hasil belajar aktual) apakah sudah seperti patokan perilaku sesuai standar kompetensi yang diharapkan, dan menyatukan kemajuan yang telah dicapai anak, apakah sudah ke arah tujuan atau belum. Saat mengevaluasi program pembelajaran, guru perlu mengamati cara anak merespon proses dan sumber belajarnya. 

1. Manfaat evaluasi pembelajaran

Manfaat dilakukannya evaluasi hasil pembelajaran di antaranya adalah seagai berikut:

a. Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran atau program stimulasi yang telah berlangsung/dilaksanakan pendidik (guru)

b. Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran atau program stimulasi terhadap anak

c. Meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak

2. Bentuk-bentuk evaluasi dan antarhubungannya

Pada evaluasi untuk anak usia dini terdapat berbagai bentuk yang tiap bentuknya memiliki tujuan khusus. Guru perlu memahami bentuk-bentuk evaluasi agar dapat mendesain sistem evaluasi yang tepat. Ada beberapa bentuk evaluasi pembelajaran seperti pada uraian berikut ini. 

a. Evaluasi jangka pendek dan jangka panjang

Salah satu bentuk evaluasi berdasarkan jangka waktunya yaitu evaluasi jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi jangka pendek yaitu melakukan evaluasi terhadap suatu aspek secara kebetulan yang bersifat segera dan mendesak. Misalnya dalam proses kegiatan belajar anak bisa berupa: anak tidak mau menyelesaikan tugasnya, anak suka mengompol di kelas, anak terus menangis ketika berpisah dengan ibundanya, dan lain sebagainya. Jadi evaluasi jangka pendek dilakukan melalui pengamatan kebetulan (observasi insidental).

Sedangkan evaluasi jangka panjang adalah suatu tindak penilaian yang dilakukan dengan cara menyeluruh, terorganisasi dan berkesinambungan yang meliputi banyak aspek dalam jangka waktu tertentu. Evaluasi ini dapat dilaksanakan misalnya satu tahun sekali, setiap akhir semester, dua tahun sekali dan seterusnya. Contohnya untuk memperoleh profil perkembangan anak secara lengkap baik fisik, mental, kecerdasan, kemajuan belajar melalui bermain dan lain¬-lain. 

b. Evaluasi reflektif, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif

Bentuk evaluasi yang lain adalah berdasarkan prosedur yang digunakan terbagi menjadi tiga, yaitu evaluasi reflektif, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif. Dalam praktik pembelajaran di TK biasa digunakan ketiga bentuk evaluasi tersebut. Evaluasi formatif lebih berorientasi pada proses, sedangkan evaluasi sumatif berorientasi pada hasil. Perencanaan dan pengelolaan program pembelajaran di tk memerlukan keterpaduan antara evaluasi reflektif, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif.