Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RPP Matematika Kelas 6 di Lengkapi Dengan Format Penilaian

 Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Permendikbud nomor 14 tahun 2019 tertanggal 13 Desember 2019 merupakan salah satu terobosan baru yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, ia menyebutkan penyederhanaan RPP ini didedikasikan untuk para guru agar meringankan beban administrasi guru, ia juga menambahkan selanjutnya Kemendikbud akan memberikan beberapa contoh RPP singkat yang cukup dikerjakan dalam satu halaman.


Sejak Menteri Pendidikan RI, Bapak Nadiem Makarim mengeluarkan pernyataan tentang "Merdeka Belajar", salah satunya guru tidak perlu dibebani RPP yang begitu tebal dan menyita waktu. Menurut beliau, RPP harus disederhanakan. Dengan kebijakannya tersebut, pembuatan RPP cukup 1 lembar.


Hanya tiga komponen ini yang harus dibuat guru dalam pembuatan RPP, sebelumnya kurang lebih ada 13 komponen. Walaupun hanya 1 lembar RPP, namun menurut pandangan saya, guru harus mempunyai catatan atau agenda harian peserta didik (AHPD).


Statistika sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengukur tinggi badan, menimbang berat badan, menghitung jumlah siswa laki-laki dan perempuan. Dikelas 4 (empat) dan 5 (lima) juga telah membahas statistika seperti membaca, menyajikan dan menganalisis data. Data yang sudah dianalisis disajikan dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, diagram garis, tabel dan piktogram dengan tujuan agar data yang sudah diolah, dianalisis dan disajikan dapat memberikan informasi yang mudah mudah dipahami oleh pembaca. 


Pokok bahasan statstika dikelas 6 (enam) membahas tentang modus (nilai paling sering muncul), Median (nilai tengah) dan mean (rata-rata) dari data tunggal, dalam proses pembelajarannya siswa diajak untuk mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data yang dikontekskan dengan kegiatan sehari-hari kemudian dibimbing untuk bagaimana cara menentukan modus, median dan mean dari data yang telah dikumpulkan.


Dengan menyusun secara mandiri guru bisa memiliki ikatan batin dengan materi yang akan diajarkan. Guru juga bisa lebih memahami tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Karena guru bisa merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan siswinnya yang akan diajar.


UNDUH DIBAWAH INI


Oleh karena itu Hal yang penting dalam sebuah RPP bukan tentang penulisannya, melainkan tentang proses refleksi guru terhadap pembelajaran yang terjadi, dengan RPP itu sendiri guru dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran di kelas. Selain dapat memperbaiki kinerjanya di kemudian hari, penyusunan RPP secara efisien dan efektif dilakukan agar guru memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran. 


RPP bukan hanya sekedar administrasi yang perlu dilakukan guru dengan mengisi puluhan halaman. Namun refleksi yang dimaksud adalah apakah hal yang ingin disampaikan sudah dengan baik tersampaikan kepada peserta didik atau belum. Pada hakekatnya penulisan RPP dilakukan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas SDM anak-anak negeri.