Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik Dalam Pembelajaran

 Peran guru sangat penting dalam membantu peserta didik untuk mengoptimalkan perkembangan fisik dan psikomotoriknya (Sugiartini 2014; Khulusinniyah 2019). Begitu pentingnya peran guru dalam pembelajaran sehingga muncul kesepakatan bahwa guru adalah pahlawan bangsa (Rusmin 2019; Rapi 2012). Letak masa depan bangsa berada di tangan guru. Guru juga sebagai penyampai kebenaran dan pengetahuan yang bersifat ilahiyah. Berdakwah dalam model pendidikan formal. Selain itu, juga sangat berkontribusi dalam pembentukan karakter peserta didik (Siahaan 2006).

Implikasi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik Dalam Pembelajaran


Bahkan dalam beberapa hadis disebutkan “jadilah engkau seorang guru atau pelajar atau pendengar atau pecinta dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima sehingga kamu rusak”. Orang yang kelima yang dimaksud yaitu, tidak jadi guru, murid, pendengar, juga tidak menjadi pecinta ilmu. Dalam Hadist nabi yang lain “Bukan ummatku barang siapa yang tidak memuliakan orang yang lebih tua, tidak kasih pada orang yang lebih muda, dan tidak menunaikan hak guru-guru”. (H.R. Ahmad). Rasulullah juga bersabda “Belajarlah ilmu, belajarlah ilmu untuk ilmu dan tunduk dan patuhlah pada orang yang kamu belajar ilmu dari mereka” (H.R. At-Tabrani).


Jawaban tentang pertanyaan karakter yang seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang guru? Tentunya berbeda-beda tiap orang. Namun ada beberapa karakter yang sudah menjadi rumusan kompetensi yang harus di miliki profesi guru. Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik (Nurajijah 2018), kompetensi kepribadian (Nimah 2014; Maarif 2017), kompetensi sosial (Endang 2017), dan kompetensi profesional (Susanti 2021) yang diperoleh melalui pendidikan profesi.


Baca Juga: Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik


Dengan memahami karakteristik perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik, maka guru harus manpu mengkondisikan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik fisik dan psikomotorik peserta didik, dengan cara:

  • Guru lebih memahami dan menghargai perbedaan individual anak, khususnya karakteristik fisik. Misalnya anak yang tinggi dan pendek, gemuk dan kurus, dll semua harus mendapat tempat yang benar di dalam hati guru dan mendapat perlakuan yang sama.
  • Orang tua dan peserta didik harus selalu diingatkan tentang pentingnya makanan bergizi untuk pertumbuhan fisik peserta didik, khususnya makanan empat sehat lima sempurna. Bukan makanan yang dibeli siap saji.
  • Media pembelajaran yang digunakan harus bervariasi dan yang bisa secara langsung menstimulasi fisik dan psikomotorik anak, misalnya media empat dimensi
  • Guru harusnya lebih banyak memberikan stimulasi supaya mempercepat kematangan perkembangan psikomotorik peserta didik, misalnya pemberian layanan pengajaran dan bimbingan.

  • Guru mendorong siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan. Misalnya untuk tumbuh menjadi lebih dewasa, anak remaja harus aktif mencari lingkungan dan pengalaman yang sesuai dengan kemampuan naturalnya, dan guru mengambil posisi kunci untuk menolong mereka menggunakan dan mengembangkan bakat-bakat mereka.
  • Lingkungan pendidikan harus menyediakan ruang untuk bermain bagi peserta didik. Dengan bermain, mereka mempelajari segala hal dan yang terpenting mampu melatih fisik dan psikomotorik mereka. Hal itu juga bisa meminimalisir mereka menggunakan permainan yang menggunakan handphone yang justru berbahaya bagi perkembangan fisik dan psikomotorik mereka.


Untuk perkembangan fisik dan psikomotorik ini, stimulasi anak dapat menggunakan permainan yang melibatkan gerakan fisik dan psikomotorik. Alasannya karena bermain merupakan salah satu kebutuhan dan hak dasar anak yang wajib dipenuhi oleh orang dewasa di sekitarnya, termasuk wajib dipenuhi oleh guru. Apabila kesempatan anak untuk bermain hilang atau berkurang maka akan hilang atau berkurang pulalah kesempatan anak untuk belajar dengan cara yang alami dan menyenangkan. 


Baca Juga: Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik dan Psikomotorik


Permainan yang sebaiknya digunakan berupa permainan yang banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh agar otot-otot tumbuh kuat. Anak juga dapat menyalurkan tenaga/energi yang berlebihan sehingga tidak merasa gelisah. Begitu juga supaya perkembangan motorik halus dan motorik kasarnya bisa optimal. Sangat berbeda ketika peserta didik hanya main game melalui handphone, hanya jari-jarinya yang bergerak sehingga fisik dan psikomotoriknya kurang dapat tumbuh optimal.