Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sumber Belajar Anak Usia Dini

Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran anak usia dini rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna. Ketersediaan sumber belajar memungkinkan tumbuhnya budaya belajar anak secara  mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan di kemudian hari serta  menciptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya. Namun penyajian sumber belajar untuk anak usia dini harus nyata dan sederhana agar dapat  membantu pengembangan kemampuan berfikir anak dan sesuai dengan fase perkembangan. 


Sumber Belajar Anak Usia Dini


Seorang guru harus kreatif mengenal berbagai sumber belajar sehingga dapat  bermanfaat dalam menunjang proses pembelajaran anak. Ketersediaan sumber belajar  merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh guru. Dengan sumber belajar anak dapat menjelajahi sumber pengalaman belajarnya, sehingga anak termotivasi dan mendapatkan kemudahan dalam kegiatan belajarnya.  


Sumber belajar merupakan sumber pengetahuan yang mengandung pengertian  secara sempit dan pengertian yang luas Sumber belajar dalam cakupan yang sempit, hanya tercakup pada buku dan atau bahan bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin dan sebagainya. Dan dapat diartikan  sebagai semua sarana pengajaran yang menyajikan pesan yang dapat di dengar (secara  auditif) maupun yang dapat di lihat (secara visual) saja. Misalnya radio, televisi dan perangkat keras (hardware). 


Adapun sumber belajar secara lebih luas dapat dilihat dari bebera pendapat para ahli  berikut ini:  

Torkleson (1965) mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang di gunakan untuk kepentingan pelajaran yaitu segala yang ada di sekolah pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Definisi ini mementingkan kata  kepentingan pelajaran yang menunjukkan bahwa sumber belajar dan pemanfaatannya adalah memberdayakan berbagai sumber, tidak hanya terbatas  pada buku atau alat-alat yang dapat di dengar dan dapat di lihat saja, namun sesuatu yang dapat di manfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar.  


Aggani Sudono (1995) arti sumber belajar adalah segala macam yang dapat di gunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. Maksudnya memberikan masukan dan informasi maupun pengertian pada anak sehingga anak berminat dan menimbulkan rasa ingin tahun. Pengertian ini memberikan penguatan terhadap aspek manfaat dari sumber belajar yang tidak hanya terfokus pada anak melainkan juga guru.


AECT (Association For Educational Communication And Technology) (1995) mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, material (media software), peralatan (hardware), teknik (metode) dan lingkungan yang di gunakan secara sendiri-sendiri maupun di kombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar. Yang artinya sumber belajar menurut AECT tidak terbatas pada buku saja akan tetapi lebih luas dan terperinci, yaitu meliputi : pesan, orang, bahan, berbagai peralatan, teknik dan lingkungan adalah sumber belajar lain yang sangat potensial digunakan dalam membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak yaitu segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, material, peralatan teknik dan lingkungan.


Nana Sudjana (1997) berpendapat bahwa sumber belajar segala daya yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. Atau dalam proses pembelajaran baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.

Anna Suhaenah (1998). Mengatakan bahwa sumber belajar adalah manusi,  bahan, kejadian, peristiwa, setting, teknis yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan bagi anak didik untuk belajar memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap.