Beralih Fungsi, Keaadan Sungai Kecil Ini Kian Bertambah Parah
Surabaya (13/04/2019) - Pencemaran sungai di kawasan Surabaya kian bertambah parah. Bukan hanya sungai-sungai besar yang mengalami pencemaran, sungai kecilpun tak luput dari sasaran pencemaran oleh masyarakat. Seperti sungai Kanal yang terletak di Gunung Anyar .
Dulu, sungai ini sangat bersih, hingga digunakan untuk mandi dan mencuci baju oleh warga sekitar. Berbanding terbalik dengan keadaan sungai yang saat ini beralih fungsi menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga serta tempat pembuangan sampah masyarakat. “Beberapa tahun yang lalu, Pemerintah kota Surabaya pernah mengirim Dinas Kebersihan Kota Surabaya untuk membersihkan sungai ini. Sudah terhitung dua kali Dinas Kebersihan Kota Surabaya mengirim anak buahnya untuk turun tangan membersihkan sungai ini. Saat musim hujan sungai ini tercemar ditandai mengeluarkan bau tidak sedap dan banyak nyamuk yang masuk ke rumah,” tutur Ibu Aminatus (44), selaku warga sekitar.
Kurangnya kesadaran warga menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya pencemaran sungai. Selain itu, kurangnya kegiatan sosialisasi kepada warga sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi faktor penyebab masyarakat kurang berpartisipasi dalam menjaga kebersihan sungai.
“Padahal, setiap rumah sudah disiapkan satu tong sampah yang berukuran lumayan besar oleh Ketua RW setempat. Setiap pagi tong sampah tersebut akan diangkut dan dibunag ke tempat pembuangan sampah oleh petugas kebersihan desa setempat. Tetapi, tetap saja masih banyak warga yang membuang sampah di sungai,” tambahnya. (AT)
Dulu, sungai ini sangat bersih, hingga digunakan untuk mandi dan mencuci baju oleh warga sekitar. Berbanding terbalik dengan keadaan sungai yang saat ini beralih fungsi menjadi tempat pembuangan limbah rumah tangga serta tempat pembuangan sampah masyarakat. “Beberapa tahun yang lalu, Pemerintah kota Surabaya pernah mengirim Dinas Kebersihan Kota Surabaya untuk membersihkan sungai ini. Sudah terhitung dua kali Dinas Kebersihan Kota Surabaya mengirim anak buahnya untuk turun tangan membersihkan sungai ini. Saat musim hujan sungai ini tercemar ditandai mengeluarkan bau tidak sedap dan banyak nyamuk yang masuk ke rumah,” tutur Ibu Aminatus (44), selaku warga sekitar.
Kurangnya kesadaran warga menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya pencemaran sungai. Selain itu, kurangnya kegiatan sosialisasi kepada warga sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan juga menjadi faktor penyebab masyarakat kurang berpartisipasi dalam menjaga kebersihan sungai.
“Padahal, setiap rumah sudah disiapkan satu tong sampah yang berukuran lumayan besar oleh Ketua RW setempat. Setiap pagi tong sampah tersebut akan diangkut dan dibunag ke tempat pembuangan sampah oleh petugas kebersihan desa setempat. Tetapi, tetap saja masih banyak warga yang membuang sampah di sungai,” tambahnya. (AT)
