Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Implementasi Pembelajaran Fiqih di Sekolah dalam Lingkup Keluarga

Gimana sih implementasi pembelajaran fiqih yang ada di sekolah ke dalam keluarga? Apakah anak akan menerapkannya kembali atau tidak?,.Nah kita akan membahas ini teman-teman, apakah anak-anak akan tetap menerapkannya dirumah masing-masing atau tidak.

Kenapa sih pendidikan Islam itu sangat penting banget dalam kehidupan sehari-hari dan kita juga pasti sangat membutuhkannya kan ? yah karena jika kita tidak mengerti atau tidak faham pendidikan Islam khususnya pembelajaran fiqih maka kita tidak akan mengerti cara beribadah dengan benar serta hukum-hukumnya. Selain itu, dengan kita mempelajari fiqih pasti akan mengajarkan kita untuk menjadi orang yang lebih tahu hukum-hukum melaksanakan ibadah dan hal-hal yang diperbolehkan atau yang dilarang dikehidupan sehari-hari, apalagi dalam lingkungan sekolah dan keluarga.

Maka dari itu dengan adanya pembelajaran fiqih di sekolah dan lingkungan keluarga sangat
penting dan bermanfaat bagi peserta didik. Nah sebagai guru juga harus mengajarkan peserta didiknya untuk melakukan atau mempraktikkan bersama teman-temannya disekolah, jadi peserta didik tidak hanya mempelajari di buku saja akan tetapi peserta didik juga akan mencontohkan atau mempraktikkan materi yang sudah dipelajari tersebut, sehingga peserta didik akan jauh lebih faham dan mengerti apa yang sudah dipelajari itu. Seperti bagaimana cara sholat yang benar, cara berwudhu, doa-doa sehari-hari dan lain-lain. Tetapi dengan adanya penerapan  dalam kehidupan sehari-hari di sekolah guru atau pihak sekolah juga harus memfasilitasi kegiatan tersebut, seperti dengan adanya tempat berwudhu, musholla atau tempat ibadah sehingga kegiatan tersebut menjadi maksimal.

Peserta didik juga harus membiasakan hal yang sudah dipelajari di sekolah untuk dipraktikkan kembali di rumah atau lingkungan keluarga setiap hari. Nah disini guru juga harus bekerja sama dengan orang tua atau wali murid peserta didik sehingga dapat memantau perkembangan kegiatan ibadah peserta didik agar dapat terlaksana dengan baik di kehidupan sehari-hari. Karena sesuatu kebiasaan yang dibiasakan dari dia kecil maka akan terbiasa sampai dia dewasa. Maka kita harus membiasakan kepada peserta didik atau anak-anak kita untuk melakukakan kegiatan atau sesuatu yang baik dan bernilai positif.

Kita sebagai orang tua atau orang yang paling dekat peserta didik harus selalu mengingatkan kegiatan ibadah anak-anak kita sehari-hari sehingga pembelajaran atau materi disekolah juga terlaksana kembali di rumah atau di lingkungan keluarga. Nah disini peran sebagai orang tua sangat penting bagi anak yang masih melalui fase-fase untuk menjadi anak yang selalu menjalankan dan mentaati kewajiban ibadahnya kepada Allah SWT.

Nah gaimana sih cara agar anak akan bisa membiasakan dan menerapkan pembelajaran fiqih di sekolah untuk kehidupan sehari-hari? Dan bagaimana peran orang tua dan keluarga itu?
Jadi anak harus mengulang atau menerapkan kembali apa yang sudah dipraktikkan di sekolah untuk dipraktikkan di rumah. Dengan cara guru memberi kartu absensi ibadah sehingga anak akan terus melakukan kegiatan ibadah tersebut. Itu adalah cara awal agar anak bisa menerapkan kembali di lingkungan keluarga dan membiasakan kebiasaan beribadah itu dengan sehari-hari, sehingga anak akan terbiasa dan akan menjalankan dengan sukarela.

Dan disini peran keluarga atau orang tua sangat penting bagi anak, karena bagaimana pun keluarga adalah contoh yang akan dilihat anak dalam kehidupan sehari-hari, anak akan melihat apakah itu sesuatu hal yang positif atau tidak, karena keluarga adalah sumber utama yang untuk menentukan sikap atau kepribadian anak dan anak juga pasti akan memperhatikan dan meniru perilaku dan kebiasaan orang tua khususnya dalam hal ibadah yang biasanya dilakukan orang tua sehari-hari. Maka jika keluarganya mengajarkan sesuatu hal yang baik maka anak pasti juga akan mengikutinya atau mencontohnya, begitu juga sebaliknya.

Kita sebagai orang tua juga harus mencontohkan dan mengajak anak kita untuk selalu beribadah setiap hari sebagaimana yang telah diajarkan disekolah. Karena orang tua juga harus bisa menjadi pemimpin untuk anaknya agar bisa melakukan atau menerapkan kegiatan ibadah yang telah diajarkan disekolah. Dengan cara mengajak sholat berjama’ah bersama, sholat lima waktu, puasa ramadhan, melakukan zakat dan juga membiasakan berdoa dahulu sebelum melakukan sesuatu hal yang baik seperti berdo’a sebelum wudhu, berdo’a sebelum makan, dan orang tua  juga harus mengajarkan hal-hal yang halal dan haram supaya anak juga bisa membedakan mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan dan mana yang baik dan mana yang tidak baik.

Jadi sangat penting juga nih bagi hubungan seorang guru dengan orang tua atau keluarga. Karena dengan adanya kerjasama antara guru dengan keluarga atau orang tua maka kegiatan ibadah yang telah dipelajari di sekolah dan yang telah diterapkan di lingkungan keluarga akan jauh lebih baik dan maksimal dengan adanya pantauan dan dorongan orang tua untuk melakukan kegiatan ibadah sehingga anak akan merasa terbiasa dan akan melakukannya dengan sukarela.

By: Nurul Mutamimah